Tidak Ada Pengarakan Ogoh-ogoh dalam Menyambut Nyepi 2021 di Bandar Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hari Raya Nyepi tahun caka 1943 atau tahun 2021 di Bandar Lampung akan dirayakan tanpa adanya pengarakan ogoh-ogoh.

"Nyepi tahun ini tanpa pengarakan ogoh-ogoh," kata Sekretaris Banjar Buana Shanti atau yang kerap disebut Kampung Bali di Kota Bandar Lampung oleh masyarakat umum, Wayan Aryudi, Jumat (12/3/2021).

Hal tersebut masih berkaitan dengan terus berlangsungnya pandemi covid-19.

"Serta imbauan-imbauan pemerintah pusat dan daerah," kata Wayan Aryudi.

Untuk diketahui, dalam fungsi utamanya, ogoh-ogoh digunakan sebagai representasi Bhuta Kala.

Ia dibuat pada kala menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari.

Wayan pun menyebut, seluruh umat Hindu akan menjalani Catur Brata Penyepian dari kediamannya masing-masing.

Empat atau Catur Brata tersebut dijalani selama 24 jam sehari pada Minggu, 14 Maret nanti.

"Menjelang Nyepi, umat Hindu di Bandar Lampung pun mempersiapkan diri menjalani serangkaian persembahyangan dengan menerapkan protokol kesehatan,"

"Seperti misalnya ritual Melasti. Biasaya Melasti dilakukan di pantai, namun kali ini dilakukan di pura saja," jelasnya yang juga sebagai perwakilan pengurus dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Lampung.

"Begitupun ritual Mecaru, besok (Sabtu, 13/3/2021) akan dilakukan sekira pukul 9 pagi dengan jumlah umat yang dibatasi," lanjutnya.

Ia pun berharap agar seluruh umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi 2021 secara tertib dan hikmat.

"Sehingga tidak mengganggu masyarakat umum selama pandemi," imbaunnya.

( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )