Penjualan Mobil Naik 100 Persen, Pasar Otomotif di Lampung Mulai Bergairah, Efek Relaksasi PPnBM
Baru dua pekan kebijakan berjalan, jumlah pembelian mobil naik 50%. Bahkan ada yang naik 100 persen.
Helmi mengatakan dari 70 SPK itu, 87 persennya pembelian secara kredit, sisanya cash.
Menurutnya, pembelian kredit maupun tunai sama-sama mendapatkan relaksasi PPnBM.
Helmi memprediksikan hingga akhir Maret 2021, SPK bisa mencapai diatas 120
Saat relaksasi PPnBM 50 dan 25 persen, menurut Helmi, SPK mobil akan kembali flat, karena harga mobil sudah kembali mendekati normal.
Dengan relaksasi PPnBM 100 persen, harga OTR Avanza menurun Rp 13 juta-Rp 16 jutaan sehingga menjadi Rp 204 juta-Rp 253 jutaan.
Rush menurun Rp 17 juta-Rp 18 jutaan sehingga harganya menjadi Rp 254 juta-Rp 274 jutaan.
Yaris menurun Rp 17 juta-Rp 20 jutaan sehingga harganya menjadi Rp 261 juta-Rp 291 jutaan.
Selanjutnya Sienta menurun Rp 18 juta-Rp 28 jutaan sehingga harganya menjadi Rp 268 juta-Rp 362 jutaan, dan Vios menurun Rp 59 juta-Rp 65 jutaan sehingga harganya menjadi Rp 263 juta-Rp 293 jutaan.
Untuk pembelian kredit, konsumen bisa menggunakan leasing ACC dan Toyota Finance dengan DP 20 persen dan tenor 3-4 tahun.
Honda
Sementara Sales Manager Honda Lampung Raya Suhandi mengatakan, hingga 12 Maret 2021, sudah ada 52 SPK mobil Honda.
Mayoritas konsumen memesan Honda Brio RS dan Mobilio.
"Kedua mobil tersebut memang mendapatkan relaksasi PPnBM. Selain itu ada juga BR-V dan HR-V," kata Suhandi, Jumat.
SPK mobil ini mengalami peningkatan 53 persen jika dibanding Februari dan Januari 2021. Peningkatan ini diprediksi akan terus terjadi hingga akhir Maret 2021.
Suhadi mengatakan, dari 52 SPK itu, 60 persen konsumen membeli secara kredit, sisanya tunai.