Apa Itu Mental Breakdown dan Gejalanya

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Stres merupakan kondisi yang sering dialami banyak orang.

Jika stresnya masih ringan, tidak masalah.

Namun ada orang yang mengalami stres terus menerus yang disebut sebagai mental breakdown. 

Kaprodi Psikologi Universitas Malahayati Octa Reni Setiawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog mengatakan, jika mental breakdown terus dibiarkan, bisa mengarah ke depresi dan gangguan kecemasan.

"Seseorang yang mengalami mental breakdown, pasti aktivitasnya terganggu dan sulit bersosialisasi," kata Octa.

Mental breakdown memiliki gejala fisik, psikologi, dan perilaku.

Gejala fisik misalnya mudah berdebar, sesak nafas, migrain, dan keluar keringat dingin.

Lalu gejala psikologi misalnya muncul perasaan takut, cemas, dan gelisah. 

Kemudian gejala perilaku adalah melakukan sesuatu diluar kontrol, dan sering melakukan sesuatu yang tujuannya tidak jelas seperti mondar mandir tidak jelas arah tujuannya kemana.

Penyebab mental brekdown bisa apa aja.

Namun ditengah pandemi covid-19 saat ini paling sering penyebabnya tekanan pekerjaan hingga membuat stres terus menerus.

Tekanan pekerjaan bisa apa saja.

Misalnya gaji dipotong, tidak mendapatkan bonus yang seharusnya diterima akhir atau awal tahun, pekerjaan justru semakin menumpuk karena work from home, dan sebagainya.

Octa pernah bertemu dengan seseorang yang mengalami mental breakdown, hingga membuatnya takut dan stres saat memegang laptop dan handphone.

Sebab orang ini tahu kalau membuka laptop dan handphone pasti banyak pekerjaan yang diberikan dari bosnya.