Apa Itu
Apa Itu Bayi Tabung
Program bayi tabung kini semakin menjadi populer. Tapi apa itu bayi tabung? Berikut penjelasannya!
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Hurri Agusto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Belum lama ini banyak tersiar tentang beberapa seleb yang tertarik dengan program bayi tabung.
Sebut saja Tya Ariestya, Raffi Ahmad, atau yang terbaru adalah Zaskia Sungkar yang berhasil menjalankan program bayi tabung.
Tapi sebenarnya apa itu bayi tabung?
Berikut ini penjelasan terkait bayi tabung.
Baca juga: Apa Itu Tokoh dalam Cerita
Baca juga: Apa Itu Zat Tunggal
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bayi tabung adalah bayi hasil pembuahan yang dilakukan di luar rahim ibunya (dalam tabung).
Program bayi tabung ini adalah salah satu jalan yang cocok bagi pasangan yang sangat mendambakan seorang anak.
Dilansir dari Kompas.com (6/9/2020), bayi tabung disebut juga fertilisasi in vitro atau IVF.
Bayi tabung ini merupakan teknologi reproduksi yang diklaim efektif membantu wanita mendapatkan kehamilan.
Melansir Medical News Today, IVF melibatkan pembuahan sel telur diluar tubuh, kemudian ditanamkan pada rahim wanita.
Pada 2016, sekitar 6,5 juta bayi lahir melalui program bayi tabung.
Baca juga: Apa Itu Zat Campuran
Baca juga: Apa Itu Kuman, Virus dan Bakteri
Di Amerika Sertikat, 1 persen bayi lahir melalui cara IVF atau bayi tabung.
Program bayi tabung atau IVF dapat membantu mencapai kehamilan jika pengobatan lain tidak berhasil.
Dalam kehamilan normal, sperma pria menembus sel telur wanita dan membuahinya di dalam tubuh setelah ovulasi, ketika sel telur matang telah dilepaskan dari ovarium.
Sel telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim atau rahim, dan berkembang menjadi bayi. Hal ini dikenal sebagai konsepsi alami.
IVF telah digunakan sejak akhir 1970-an, dengan bayi pertama dari proses bayi tabung lahir pada 25 Juli 1978, bernama Loiuse Brown.
Robert Edwards dan Patrick Steptoe yang bekerja sama dalam prosedur ini dianggap sebagai pelopor bayi tabung.
Pada 2010, Robert Edwards menerima penghargaan Nobel dalam Bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk pengembangan fertilisasi In-Vitro.
Selang tiga tahun, pada Juli 2013, pasangan di AS mempunyai bayi pertama yang dilahirkan melalui bayi tabung sebagai hasil dari pengurutan DNA generasi berikutnya.
Ini merupakan cara baru untuk menyaring embrio yang meningkatkan tingkat keberhasilan bayi tabung dan secara signifikan mengurangi biaya pengobatan.
Teknologi pengurutan DNA membantu dokter menyaring embrio yang dibuat dengan bayi tabung, untuk mengidentifikasi embrio yang paling mungkin mengarah pada keberhasilan memperoleh kehamilan.
Prosedur bayi tabung
Teknik yang digunakan pada setiap tempat kemungkinan berbeda.
Akan tetapi, secara umum bayi tabung melalui sejumlah tahap berikut ini:
1. Menekankan siklus mentruasi alami
Wanita akan mendapatkan obat, biasanya dalam bentuk suntikan setiap hari selama sekitar dua minggu untuk menekan siklus mentruasi alami.
2. Super ovulasi
Obat kesuburan yang mengandung hormon perangsang folikel (FSH) diberikan kepada wanita yang akan menjalani bayi tabung.
FSH akan membuat ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya.
Pemindaian USG vagina dapat memantau proses ini di ovarium.
3. Mengambil sel telur
Telur dikumpulkan melalui prosedur bedah kecil.
Jarum yang sangat tipis dimasukkan melalui vagina hingga masuk dalam ovarium.
Jarum dihubungkan dengan alat penghisap yang akan menyedot telur keluar.
Proses ini diulangi untuk setiap ovarium yang ada.
Pada 2011, para peneliti menyarankan pengumpulan 15 sel telur dari ovarium dalam satu siklus, untuk memberikan peluang tertinggi dalam mencapai keberhasilan kehamilan.
Telur beku atau telur sumbangan juga dapat digunakan dalam bayi tabung.
4. Inseminasi
Telur yang terkumpul ditempatkan bersama dengan sperma pria, kemudian disimpan dalam ruang terkontrol.
Setelah beberapa jam, sprema akan memasuki sel telur.
Terkadang, sperma langsung disuntikkan ke dalam sel telur, dikenal sebagai injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).
Dalam proses ini, sperma beku yang diambil melalui biopsi testis dapat digunakan.
Terkait dengan keefektifannya, sperma beku dan sperma segar diklaim sama efektifnya dalam mencapai kehamilan.
Setelah itu, telur yang telah dibuahi akan membelah dan menjadi embrio.
Pada titik ini, dapat digunakan diagnosis genetik pra-implantasi (PGD) yang dapat menyaring embrio untuk kelainan genetik, meskipun cara ini tidak selalu digunakan.
Embrio yang terbaik dipilih untuk dipindahkan. Kemudian, wanita akan diberikan progesteron atau human chorionic gonadotrophin (hCG) untuk membantu lapisan rahim siap menerima embrio.
5. Transfer embrio
Kemungkinan, terdapat lebih dari satu embrio yang ditempatkan dalam rahim.
Pasangan yang menjalani program ini dapat berkonsultasi dengan dokter terkait berapa embrio yang harus dipindahkan.
Biasanya, dokter hanya akan mentransfer lebih dari satu embrio jika tidak ada embrio ideal yang tersedia.
Pemindahan embrio dilakukan menggunakan tabung tipis atau kateter.
Embrio memasuki rahim melalui vagina.
Saat menempel di lapisan rahim, pertumbuha embrio yang sehat dapat dimulai.
Tingkat keberhasilan bayi tabung
Melansir Lets MD, keberhasilan perawatan bayi tabung bergantung pada berbagai faktor seperti usia, tempat, alasan ketidaksuburan, dan lain-lain.
Statistik menunjukkan, seorang wanita berusia di bawah 35 tahun mempunyai peluang 39,6 persen untuk melahirkan bayi melalui program bayi tabung.
Sementara, wanita di atas 40 tahun memiliki peluang 11,5 persen.
Tingkat keberhasilan bayi tabung turut dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan dokter yang berpengalaman.
Siklus bayi tabung biasanya membutuhkan waktu 3 minggu, tapi dalam beberapa kasus mempunyai proses yang mungkin lebih lama karena langkah-langkahnya dipisah dan diterapkan secara berbeda.
Baca juga: Apa Itu Sifat Kimia dan Air Laut
Itulah penjelasan tentang apa itu bayi tabung. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )