Berita Nasional

Kisah Polisi 27 Tahun Minggat karena Tak Mau Dinikahkan, Pulang Jadi Perwira AKBP

Kisah polisi minggat dari rumah karena tak mau dijodohkan, pulang setelah 27 tahun kini jadi perwira berpangkat AKBP. 

TribunPalu.com
AKBP Usman atau Haji Usman dikenal sebagai Direktur Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Padahal, saat itu jenjang pernikahan sudah memasuki acara Mappacci.

Mappaci adalah upacara adat di Sulawesi Selatan.

Tujuan upacara ini untuk membersihkan diri dari semua hal yang dapat menghambat pernikahan.

Pernikahan pun tak terjadi, sementara Haji Usman di rantau menjadi guru mengaji.

Salah satu murid yang mengaji kepada Haji Usman adalah anak seorang polisi.

"Ada satu santri yang saya ajar mengaji, anak polisi. Anaknya cepat menamatkan Al-Quran," cerita Haji Usman.

"Orangtua anak itu mengabarkan saya tentang pendaftaran polisi. Saya pun langsung mendaftar," jelas dia.

Belakangan setelah mendaftar, Haji Usman lolos seleksi golongan pangkat Bintara dan langsung ditugaskan di Sulawesi Utara.

Masuknya Haji Usman sebagai anggota Polri tak ia kabarkan kepada anggota keluarga di Bone.

"Saya tidak berani kabari saudara di Bone. Saya putuskan tidak pulang sampai menjadi orang," tutur Haji Usman sambil tersenyum.

Setelah melanglang buana di berbagai daerah hingga keluar negeri sebagai anggota Polri, Haji Usman menemui keluarganya.

Alumni Magister Manejemen Universitas Indonesia mendatangi keluarganya di Bone tahun 2010.

Tepatnya setelah menyandang pangkat AKBP hasil mengikuti Sespim.

"Setelah menyandang pangkat AKBP, saya putuskan pulang ke kampung halaman untuk melepas kerinduan," ucap ayah empat anak tersebut.

Haji Usman tak mengenakan seragam polisi selama berada di kampung halamannya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved