Apa Itu

Apa Itu Nostalgia, Bagaimana Nostalgia Bisa Terjadi

Simak penjelasan apa itu nostalgia, bagaimana nostalgia bisa tejadi, di bawah ini.

Penulis: Putri Salamah | Editor: Reni Ravita
sehatq.com
Simak penjelasan Apa Itu Nostalgia, Bagaimana Nostalgia Bisa Terjadi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Simak penjelasan apa itu nostalgia, bagaimana nostalgia bisa tejadi, di bawah ini.

Dilansir dari laman sehatq.com, Nostalgia adalah munculnya sensasi emosi yang begitu kuat ketika mengingat kejadian atau seseorang dari pengalaman masa lalu.

Pemicunya bisa banyak hal. Sesederhana aroma, musik, atau tempat yang mengingatkan pada perasaan nostalgia.

Tak hanya itu, percakapan hingga sekadar melamun mengenang masa lalu juga bisa membawa seseorang bernostalgia.

Ketika nostalgia muncul, perasaan yang muncul kerap kali membuat nyaman dan bahagia.

Ini pula yang membuat seseorang bisa betah berjam-jam berbicara tentang masa lalu dengan teman lama.

Ini terjadi karena nostalgia memicu aktivitas metabolik di beberapa bagian otak.

Mengapa rasa nostalgia muncul?

Ketika merasakan nostalgia, akan ada stimulus aktivitas metabolik sekaligus aliran darah di beberapa bagian otak, utamanya di frontal, limbic, paralimbic, dan otak bagian tengah.

Contohnya orang yang mendengarkan musik dengan kenangan tertentu akan merasakan stimulus di inferior frontal gyrus, cerebellum, dan juga insula dibandingkan dengan saat mendengarkan musik lain tanpa unsur nostalgia baginya.

Lebih jauh lagi, bagian-bagian otak seperti hippocampus, ventral tegmental, dan ventral striatum akan lebih aktif saat merasakan nostalgia.

Ini adalah bagian otak yang mengatur imbalan alias reward center. 

Itulah mengapa seseorang bisa merasa nyaman dan senang ketika merasakan nostalgia.

Hal yang sama juga terjadi ketika menyusuri lorong kelas tempat dulu menimba ilmu saat masih berseragam putih abu-abu.

Bagian otak yang memberikan imbalan akan aktif sehingga muncul perasaan senang.

Menariknya, orang yang cenderung mudah merasa sedih lebih rentan mengalami nostalgia.

Hal ini masuk akal, karena emosi yang mereka rasakan jauh lebih besar, baik saat sedih maupun senang. 

Nostalgia bisa menyebabkan kecanduan

Perasaan positif yang muncul ketika mengalami nostalgia ternyata juga bisa “melindungi” seseorang dari emosi negatif seperti kekecewaan hingga kecemasan berlebih.

Ketika nostalgia dijadikan defense mechanism, seseorang bisa dengan sengaja mendengarkan musik penuh kenangan, melihat foto-foto lama, atau mengunjungi tempat yang familiar di masa lalu demi merasakan nostalgia.

Bahkan, nostalgia bisa membuat seseorang kecanduan.

Sensasi yang muncul ketika reward center di otak mendapatkan stimulus ini membuat orang ingin merasakannya lagi dan lagi.

Tak menutup kemungkinan seseorang menjadikan nostalgia sebagai “mesin waktu” untuk meninggalkan realita masa kini.

Terlebih ketika merasa kewalahan menghadapi masalah yang tengah dihadapi.

Berdasarkan pengalaman ini, diketahui bahwa nostalgia adalah emosi campuran atau mixed emotion. 

Tak melulu positif, nostalgia juga bisa berarti negatif.

Ini terjadi ketika seseorang lebih suka mengenang masa lalu yang membahagiakan ketimbang menghadapi situasi di luar ekspektasi, sehingga nostalgia dijadikan sebagai alat pelarian.

Lalu, bagaimana jika seseorang tak bisa berhenti memikirkan masa lalu?

Apabila merasa terjebak dalam siklus kenangan dari masa lalu, jangan langsung merasa frustrasi.

Itu adalah fase normal dan sehat yang dilakukan otak demi mendapatkan perhatian lebih.

Demikian penjelasan Apa Itu Nostalgia, Bagaimana Nostalgia Bisa Terjadi. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )

Baca Berita Apa Itu Lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved