Pembegalan di Lampung Tengah
Antispasi Begal, Polres Lampung Tengah Kerahkan Petugas Berpakaian Preman
Antispasi peningkatan kasus kriminalitas jalanan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Tengah menggencarkan patroli rutin.
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Antispasi peningkatan kasus kriminalitas jalanan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lampung Tengah menggencarkan patroli rutin.
"Kami akan lakukan patroli rutin ke sejumlah kawasan, terutama jalur lintas (Sumatera) dengan mengerahkan personel berpakaian preman," terang Kasatreskrim AKP Edy Qorinas mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Minggu (25/4/2021).
Ditambahkan Kasatreserkrim, pihaknya akan bertindak tegas apabila para pelaku kriminalitas dianggap telah membahayakan warga.
"Kami mengajak semua pihak untuk turut andil dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Apabila mengetahui adanya aksi kriminalitas supaya dapat melapor ke kepolisian terdekat," imbuhnya.
Edy Qorinas juga mengimbau kepada pengendara supaya berhati-hati saat berkendara di waktu malam dan jalan yang sepi. Ia berharap, pengendara dapat konvoi dan tidak sendirian.
Detik-detik Dibegal
Parlani menceritakan detik-detik dirinya menjadi korban pembegalan pada 2015 silam.
Saat itu ia mengaku diancam pelaku yang menggunakan senjata tajam.
"Saya dikejar dari belakang. Pelaku tiga orang mengendarai satu motor berboncengan. Lalu mereka memepet motor saya," terang Parlani, Jumat (30/4/2021).
Karena korban tak juga berhenti, satu pelaku menendang motor korban sehingga oleng.
Lalu pelaku lainnya mengeluarkan senjata tajam.
"Yang dibonceng paling belakang mengeluarkan senjata tajam. Terus bilang supaya saya berhenti. Kalau tidak akan ditusuk (dengan senjata tajam)," bebernya.
Setelah korban melambat, pelaku yang mengendarai sepada motor lantas mencabut kunci kontak motor korban sehingga berhenti.
"Setelah saya turun dari motor, satu pelaku mencekik saya sambil bilang supaya saya jangan melawan kalau tidak akan ditusuk dengan senjata tajam," kenang korban.
Kemudian, satu orang pelaku mengambil motor korban dan meninggalkan Parlani di pinggir jalan. Mereka berbalik arah menuju jalan lintas utama Jalintim Sumatera.