Pandemi Covid-19 Makin Mengganas, Warga India Kini Berebut Pasokan Oksigen
Saat ini dikabarkan orang-orang di seluruh India berebut mendapatkan pasokan oksigen demi menyelamatkan nyawa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, INDIA - Pandemi Covid-19 di India makin mengganas. Setiap lima menit, ada satu warga India yang meninggal karena virus corona.
Jumlah kematian pasien Covid-19 di India mencapai rekor kematian tertinggi di dunia dalam sehari, mencapai 332.730 orang.
Saat ini dikabarkan orang-orang di seluruh India berebut mendapatkan pasokan oksigen demi menyelamatkan nyawa mereka.
Akibat tingginya angka penularan covid-19 di India, menyebabkan rumah sakit penuh oleh pasien. Bahkan pasien yang sekarat, terbaring di luar rumah sakit akibat covid-19.
Tingginya angka penularan covid-19 di India pun menyebabkan angka kematian melonjak drastis.
Diberitakan terjadi kematian setiap 5 menit di ibu kota New Delhi India akibat varian baru Covid-19 yang oleh pengamat disebut lebih berbahaya.
Untuk hari kedua berturut-turut, jumlah infeksi akibat Covid-19 semalam di negara itu mencapai 332.730, lebih tinggi dari angka yang pernah tercatat di mana pun di dunia sejak pandemi mulai tahun lalu.
Gelombang kedua Covid-19 India telah melanda sangat ganas sehingga rumah sakit kehabisan oksigen, tempat tidur, dan obat anti-virus.
Banyak pasien telah ditolak rumah sakit karena tidak ada tempat untuk mereka, kata dokter di Delhi seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/4/2021).
Sirene ambulans terdengar sepanjang hari di jalan-jalan sepi ibu kota, salah satu kota terparah di India, di mana penguncian (lockdown) diberlakukan untuk mencoba dan membendung penularan virus.
Kremasi massal terhadap jenazah korban Covid-19 telah dilakukan karena ruang krematorium telah habis.
Di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur di timur laut kota, pasien kritis yang terengah-engah tiba dengan ambulans atau becak motor. Beberapa pasien menunggu berjam-jam di troli di luar.
Shayam Narayan meninggal sebelum dirawat, kematian yang tidak mungkin dihitung dalam meningkatnya jumlah korban di kota itu. "Sistemnya rusak," kata adik laki-lakinya Raj.
Tushar Maurya, yang ibunya dirawat di dalam, mendesak siapa pun yang tidak dalam kondisi serius untuk menjauh. "Staf melakukan yang terbaik tetapi tidak ada cukup oksigen," katanya.