Pesisir Barat
Perbaikan Jalan di Lampung Makan Korban, 2 Orang Tewas karena Kecelakaan
Perbaikan jalan dengan metode tambal sulam di Jalinbar yang ada di wilayah Pesisir Barat, tepatnya di Pekon Biha, seolah mengintai nyawa pengendara.
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESISIR BARAT - Perbaikan jalan dengan metode tambal sulam di Jalinbar yang ada di wilayah Pesisir Barat, tepatnya di Pekon Biha, seolah mengintai nyawa pengendara yang melintas.
Proyek perbaikan jalan yang terkesan apa adanya, membuat sejumlah pengendara yang melintas terlibat kecelakaan.
Terbaru, kecelakaan lalu lintas yang disebabkan perbaikan jalan tersebut terjadi pada Selasa (13/4/2021) malam.
Kapolsek Pesisir Selatan Iptu Hazbullah membenarkan, peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jalinbar itu.
"Benar memang terjadi kecelakaan di Jalinbar Sumatera tepatnya di pemangku Way Nipah, Pekon Biha, Pesisir Selatan, Pesisir Barat, pada Selasa (13/04/2021) malam," ujar Iptu Hazbullah, Jumat (23/4/2021).
Hazbullah menyebut, kecelakaan terjadi diduga karena salah seorang pengendara mencoba menghindari lubang tambal sulam yang belum diaspal.
"Sehingga kedua pengendara bertabrakan, hingga mengakibatkan kedua korban kecelakaan ini meninggal dunia," ungkap Iptu Hazbullah.

Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Pesisir Barat Piddinuri mengaku, ia sudah melakukan pengecekan di lokasi, di mana proyek tambal sulam perbaikan jalan ini dilaksanakan.
"Setelah sampai di lokasi, ternyata aspal yang sudah digali dibiarkan begitu saja, bahkan tanpa adanya rambu-rambu yang menjadi peringatan bagi pengendara yang melintas agar berhati-hati," terang Piddinuri, Minggu (25/4/2021).
Piddinuri menilai, hal itu sangat membahayakan pengendara yang melintas jalan tersebut, terutama pengendara kendaraan roda dua.
"Di saat sedang melintas dengan kecepatan tinggi, tidak ratanya permukaan jalan saja bisa menyebabkan kecelakaan, apalagi jalan yang berlubang," tegas Piddinuri.
"Jika pengerjaan itu sampai membiarkan lubang yang sudah digali dalam kurun waktu yang lama tanpa diisi dengan aspal yang baru, tentu sangat mengganggu bagi para pengendara," keluhnya.
"Bukan hanya terganggunya kenyamanan, akan tetapi juga bisa menyebabkan kecelakaan yang berujung kematian," sebut Piddinuri.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesisir Barat Jalaludin tidak bersedia memberikan komentarnya terkait perbaikan Jalinbar di wilayah Pesisir Barat.
"Kami kabupaten tidak pernah dilibatkan untuk jalan nasional, baik dalam hal perencanaan ataupun pelaksanaannya."
"Jadi, kalau untuk (perbaikan) jalan nasional, no coment alias tidak ada komentar," ucap Jalaludin, Minggu (24/4/2021). ( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )