Kisah Guru-guru Inspiratif di Lampung, Ani 12 Tahun Jadi Honorer di 3 Sekolah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bicara soal guru memang tidak ada habisnya.

Ada guru yang harus berjuang keras bertahun-tahun mengajar dengan gaji kecil, ada pula yang belasan tahun mengabdi sebagai honorer, ada pula guru yang mencetak banyak prestasi meski tinggal di daerah pelosok.

Berikut Tribun menghadirkan kisahnya guna memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei kemarin.

Salah satu guru yang menginspirasi adalah Indrayani.

Selama 12 tahun Indrayani mengabdi sebagai guru honorer.

Ia mengajar di tiga sekolah yakni SMP Utama, SMA Utama 1, dan SMP Muhammadiyah 4.

Selama 12 tahun itu, ia rela menerima honorer yang jauh dari kebutuhan hidupnya.

Namun hal tersebut tetap ia lakoni.

Dengan honornya yang pas-pasan, ia hidup prihatin.

Rumahnya semi permanen, berdinding geribik dan lantai semen.

Ani sapaan akrab wanita ini menuturkan, menjadi guru adalah impiannya.

Karena ia ingin berperan dalam mencerdaskan anak bangsa.

"Mengajar di tiga sekolah ini, honor totalnya sekitar Rp 500 ribu. Memang tidak cukup. Namun harus disyukuri," ujarnya saat berbincang dengan Tribun di kediamannya, Minggu (2/5/2021).

Ia menceritakan, untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup, dirinya juga berjualan makanan seperti donat, pempek, cilok, kepada anak-anak dan rekan sejawat di sekolah.

Namun selama pandemi Covid, kegiatan itu terpaksa berhenti.

Saat ini ia hanya berharap, pemerintah dapat mengangkat guru honorer yang telah mengabdi selama belasan hingga puluhan tahun.

Guru lain yang menginspirasi yakni Iswan Bangsawan dan Ariani Rosa Lesmana, dari Lampung Barat.

Iswan Bangsawan merupakan seorang guru matematika yang mengajar kelas IX di SMP Negeri 1 Liwa.

Guru kelahiran Palembang itu, sudah dua kali meraih penghargaan tingkat nasional di tahun 2021 ini.

Dia menjadi peraih medali perak Kompetisi Sains Indonesia (KSI) Guru Matematika SMP Tingkat Nasional Tahun 2021 dan peraih medali perunggu Olimpiade Numerasi dan Literasi Guru Matematika SMP Tingkat Nasional Tahun 2021.

Guru berusia 34 tahun itu memiliki motivasi tersendiri dalam meraih berbagai prestasi tersebut.

"Motivasi saya yaitu semangat belajar untuk mencari amal jariyah dan menebar ilmu yang bermanfaat," ungkap Iswan.

Iswan juga merupakan pemegang sertifikat Google Master Trainer 2021.

Dalam memperoleh sertifikat tersebut, Iswan mengaku harus melalui sejumlah tahapan.

"Alhamdullillah saya berhasil mentransfer ilmu lebih dari 100 guru se-Indonesia," tambahnya.

Senasib dengan Iswan Bangsawan, Ariani Rosa Lesmana atau biasa dipanggil Ocha juga memilki segudang prestasi. Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Liwa ini pernah meraih predikat guru berprestasi di Lampung Barat pada 2016, 2019, Juara I Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Provinsi Lampung tahun 2019, Juara 4 Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional tahun 2019.

Selain mengajar, wanita berhijab itu juga aktif menulis.

"Buku pertama saya berjudul “Menggapai Mimpi Dengan Literasi” diterbitkan oleh Pustaka Media Guru pada tahun 2018," katanya.

Selain itu, Ocha acap kali mengikuti berbagai even menulis bersama, antara lain Indonesia Is We (56 Kisah Terbaik Guru Motivator Literasi), Menggali 1001 Tradisi Lebaran di Nusantara (43 Pemulia Tradisi Bangsa), Ramadhan Bersama Anak (Kisah Inspiratif Keluarga Indonesia Mengarungi Bulan Suci) dan banyak lagi.

Sementara itu peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei kemarin, diperingati oleh Disdikbud se-Lampung dan satuan pendidikan secara virtual.

Kadisdikbud Lampung Sulpakar dengan mengenakan Pakaian Resmi Lampung Lengkap serba berwarna merah bersama pejabat utama di lingkungan Disdikbud Provinsi Lampung menonton tayangan upacara Hardiknas bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim melalui kanal YouTube Kemendikbud di Kantor Disdikbud Provinsi Lampung.

( Tribunlampung.co.id / bayu saputra / nanda yustizar )