Bandar Lampung
Satgas Covid-19 Lampung Mendata 14 Pelaku Arus Balik Kedapatan Positif Covid-19
Satgas Covid-19 Provinsi Lampung mendata ada 14 pelaku perjalanan arus balik yang kedapatan positif Covid-19.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satgas Covid-19 Provinsi Lampung mendata ada 14 pelaku perjalanan arus balik yang kedapatan positif Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana saat ditemui Tribun Lampung, Senin (17/5/2021) di Mahan Agung usai rakor bersama Presiden Jokowi.
Jadi dari 200 ribu rapid antigen yang diberikan Kemenkes kepada Provinsi Lampung bahwa baru ada 2.000an yang terpakai.
"Jadi dari 2.000an rapid antigen yang kita gunakan telah ditemukan 14 orang yang kedapatan terkonfirmasi positif covid pada arus balik," kata Reihana.
Pihaknya mengatakan, telah melakukan pengetatan arus balik sejak 15 Mei lalu dan saat ini 14 orang tersebut dimasukan ke ruang isolasi.
Ada yang diisolasi di Hotel di Lamsel, puskesmas di Penengahan Lamsel, RS Bandar Negara Husada (BNH) Lamsel.
Baca juga: Satgas Kota Metro Jemput Enam Pasien Positif Covid-19
Semua biayanya pengobatan atau isolasi mereka itu diklaim oleh pemerintah pusat melalui BPKP yang mendampingi.
Mereka akan diisolasi mandiri selama 10 hari, kalau swab ulang negatif maka diperbolehkan pulang.
Lalu terkait vaksinasi mandiri bahwa Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melalui SE nomor 442/1591/V.02/2021 tentang vaksinasi mandiri untuk menjadi perhatian kepada perusahaan swasta se Provinsi Lampung.
Bahwa gubernur telah menyurati perusahaan besar untuk dilakukan vaksinasi secara mandiri.
Baca juga: Wagub Nunik Minta Masyarakat Lampung Waspada Virus Varian Baru
"Jika ingin melakukan vaksinasi mandiri dipersilakan bersurat ke Kadin. Nanti kadin akan bersurat ke Kemenkes dan saat ini lagi dihimpun, " kata Reihana
Terkait biaya dirinya belum tahu dan pihaknya tidak terlibat vaksin mandiri.
Vaksinasi mandiri bagi perusahaan harus berkoordinasi kepada Kemenkes melalui Kadin.
Adapun harapannya tercapai heart imuniti dengan cepat dan sekarang ini baru 17 persen dari semua penduduk.
Saat ini vaksinasi juga macet dan diutamakan lansia.