Berita Terkini Nasional

Petugas SPBU Dipukul Oknum TNI, Korban Lapor Koramil dan Berujung Damai

Setelah melapor ke Koramil, kasus pemukulan oknum TNI pada petugas SPBU kini berakhir damai.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Heribertus Sulis
Twitter/@Namaku_Mei
Seorang petugas SPBU Waipare dipukuli oleh oknum anggota TNI, diduga tak terima ditegur untuk mengantre. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Petugas SPBU korban pemukulan oknum TNI sudah melaporkan kasus kekerasan yang menimpanya ke Koramil Kewapante dan bertemu dengan oknum tentara yang memukulnya.

Setelah melapor ke Koramil, kasus pemukulan oknum TNI pada petugas SPBU kini berakhir damai.

Danramil Kewapante, Bagus menegaskan, pihaknya sudah mempertemukan anggotanya yang bersangkutan dan petugas SPBU tersebut.

Oknum anggota TNI yang memukul petugas pun sudah mengaku salah dan meminta maaf.

Antara keduanya juga sudah sepakat saling memaafkan dan berdamai yang disertai dengan surat pernyataan.

"Kami sudah terima laporan korban dan selesaikan. Korban dan pelaku sudah bertemu. Korban dan anggota kami sudah membuat surat pernyataan. Penyelesaian kasus ini pun sudah dilaporkan ke Dandim Sikka," tegas Danramil Bagus.

Viral di media sosial oknum TNI pukul petugas SPBU karena ditegur saat akan mengisi bensin.

Antrean di SPBU Waipare , Maumere, Kabupaten Sikka , NTT sedang panjang pada Selasa (26/5/2021) siang.

Melihat antrean panjang, seorang anggota Kodim 1603 Sikka langsung ke depan agar bisa lebih dahulu mengisi bensin.

Namun, petugas SPBU Waipare tidak mengizinkan oknum TNI itu mengisi bensin tanpa antre.

Hal itu rupanya membuat oknum TNI itu tak terima dan menampar korban.

Baca juga: Viral Bagi-Bagi THR di Momen Lebaran, Tiap Orang Dapat Jatah Uang Rp 5 Juta

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1603 Sikka, Letnan Kolonel Inf M Zulnaendra Utama, menuturkan, anggotanya saat itu sedang terburu-buru karena akan melakukan tugas di Desa Habi, Kecamatan Kangae.

Kebetulan, motor anggotanya itu kehabisan BBM dan akhirnya menuju ke pom bensin terdekat yaitu SPBU Waipare.

"Di SPBU, ia melihat antrean panjang. Beliau langsung ke depan. Biasanya memang kita sudah ada kerja sama untuk Anggota TNI atau Polri, apabila mendesak terkait tugas yang akan dilaksanakan, itu bisa didahulukan."

"Tetapi, ada kesalahpahaman dengan anggota SPBU, sehingga terjadinya insiden itu," kata Zulnaendra, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (26/5/2021).

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved