Kondisi Sektor Keuangan Non Bank
Pandemi Covid 19 Beri Tekanan Pada Industri Keuangan Non Bank
Dampak pandemi Covid 19 cukup memberikan tekanan pada kinerja sektor industri keuangan non bank (IKNB) nasional maupun daerah.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Dampak pandemi Covid 19 cukup memberikan tekanan pada kinerja sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) nasional maupun daerah.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Lampung Aprianus John Risnad mengatakan, pada sektor perusahaan pembiayaan, penyaluran pembiayaan di Lampung terkontraksi sebesar Rp 1,380 triliun atau 15,2 persen (YoY).
Komposisi piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna dan pembiayaan investasi, proporsi masing-masing sebesar 67,43 persen dan 27,69 persen.
Penyaluran proporsi pembiayaan masih didominasi oleh sektor perdagangan besar, eceran, reparasi, serta perawatan mobil dan sepeda motor dengan proporsi sebesar 33,23 persen atau sebesar Rp. 3,002 triliun.
Sementara itu dari sisi jumlah kontrak perusahaan pembiayaan terjadi peningkatan sebesar 50,24 persen YoY atau bertambah 237.872 unit kontrak jika dibandingkan dengan Tiwulan I-2020.
Kualitas pembiayaan posisi Triwulan I-2021 sebesar 3,05 persen, membaik dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Namun sedikit meningkat dibanding Triwulan IV-2020 yang tercatat sebesar 2,76 persen.
"Sementara di industri asuransi, data terupdate posisi Desember 2020, dari sisi kinerja industri asuransi secara agregat, baik asuransi jiwa maupun umum yang berbasis konvensional atau syariah keseluruhannya masih menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2019," ujar Aprianus dalam Media Update Pemaparan Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung (Triwulan 1-2021) di Emersia Hotel & Resort, Jumat (28/05/2021).
Sementara, pendapatan premi dan kontribusi asuransi menurun sebesar 19,39 persen YoY atau turun Rp 367,06 milyar, dan pengajuan klaim atau manfaat menurun sebesar 2,88 persen YoY atau turun Rp. 29,01 milyar.
Untuk perusahaan modal ventura, per Triwulan I-2021 menunjukkan penyaluran pembiayaan/penyertaan dari seluruh perusahaan modal ventura di Lampung senilai Rp. 293,29 milyar atau naik 13,98 persen (YTD) dan NPF sebesar 12,73 persen.
Sedangkan, untuk industri dana pensiun data Triwulan I-2021 menunjukkan aset industri dana pensiun mengalami peningkatan sebesar Rp19,8 milyar atau naik 7,42 persen (YoY) menjadi Rp. 156,44 milyar.
Lebih lanjut Aprianus mengatakan, untuk lembaga keuangan mikro, total aset LKM di Provinsi Lampung meningkat sebesar 19,19 persen (YoY), dengan peningkatan pinjaman/pembiayaan yang diberikan sebesar 9,88 persen (YoY) dan peningkatan dana pihak ketiga sebesar 41,98 persen (YoY).
Pada sektor fintech peer-to-peer lending, jumlah rekening lender di Provinsi Lampung meningkat 48,86 persen (YoY) atau 1,32 persen dari total nasional.
Jumlah rekening borrower di Provinsi Lampung meningkat 94,16 persen (YoY) atau 0,99 persen dari total nasional dengan peningkatan transaksi sebesar 184,07 persen (YoY).
Akumulasi jumlah pinjaman di Provinsi Lampung meningkat sebesar 100,64 persen atau menjadi sebesar Rp1,87 triliyun atau 1,20 persen jumlah pinjaman nasional.
Sementara outstanding pinjaman di Provinsi Lampung sebesar Rp. 276M atau 1,45 persen outstanding nasional.