Bandar Lampung

Pemprov Lampung Usulkan Pringsewu Ikut Ajang Anugrah Desa Wisata Kemenparekraf

Provinsi Lampung akan mengusulkan Kabupaten Pringsewu mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf Republik Indonesia

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Provinsi Lampung akan usulkan Pringsewu ikut ajang Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf Republik Indonesia tahun ini. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Provinsi Lampung akan mengusulkan Kabupaten Pringsewu mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf Republik Indonesia 2021. 

Hal itu dikatakan oleh kepala Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung, Edarwan saat dihubungi, Minggu (6/6/2021).

Menurut mantan kepala Bappeda Kabupaten Lampung Selatan itu, untuk di Provinsi Lampung kabupaten yang memiliki banyak titik untuk dijadikan desa wisata ada di Pringsewu.

Pringsewu memiliki talang air yang merupakan peninggalan Belanda. Disana juga ada jembatan tetapi dibawah aliran air.

Juga ada bukit yang dikelola masyarakat menjadi tempat wisata, bukit itu awalnya biasa saja. Tetapi kini menjadi tempat wisata yang bagus.

"Kami dorong Pringsewu untuk ikuti anugrah desa wisata tersebut, dan yang penting itu dengan ada desa-desa inspiratif ini diharapkan ada desa lain yang ikut serta juga, " kata Edarwan yang juga Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Provinsi Lampung ini. 

Ia pun mengajak kepada kepala desa sebagai motor penggerak di desa, untuk dapat menggali potensi di desanya.

Melahirkan ide kreatif dalam membangun satu destinasi desa wisata yang bagus.

Apalagi Menparekraf Republik Indonesia Sandiaga Uno telah mensosialisasikan agar seluruh daerah dapat mengikuti anugerah desa wisata 2021.

"Kami telah menyurati pemerintah kabupaten dan kota untuk mengikuti anugrah desa wisata. Untuk mengusulkan desa mana yang punya potensi bagus dan dapat memenangkan," ujar Edarwan.

Dikatakannya, untuk pengajuan juga langsung dari kabupaten agar bisa mendorong ke desa-desa, sehingga desa dapat lebih berkembang.

"Sebagai contoh desa kopi, kita akan mengusulkan sebanyak mungkin agar banyak peluang bisa menang," lanjut Edarwan

Menurut dirinya,  konsep desa wisata ini sangat baik, karena desa akan menjadikan desa usaha dan mengembangkan potensi yang dijual dengan melibatkan masyarakat. 

Lalu ekonomi akan tumbuh dari ajang ini, masyarakat akan langsung ikut andil dalam perkembangan tersebut.

Makan dari itu, kata Edarwan, peran kades sangat diperlukan sebagai motor penggerak kebangkitan wisata di masyarakat desa. Kades harus mampu melahirkan satu ikon desanya.

"Sebagai contoh kecil saja seperti jaman sekarang anak perkotaan sangat jarang liat sapi atau kerbau. Itu bisa dikemas menjadi kegiatan yang mengarah pada wisata," terang Edarwan.

Bagi orang kota, tentu sangat jarang bersentuhan dengan sapi atau kerbau. Mereka, ujar Edarwan, jarang masuk ke sawah.

Ini bisa dikemas menjadi satu kegiatan wisata yang memberikan pengamalan bagi warga kota untuk mercocok tanam di sawah, mereka dapat dikenakan tarif.

"Kalau sapi atau kerbaunya banyak itu bisa dijadikan wisata jadi bagi orang kota, dan yang mau masuk sawah bisa dikenakan tarif nantinya," kata Edarwan.(Tribunlampung.co.id Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved