Bandar Lampung
BP2MI Tunggu Konfirmasi KBRI Kuala Lumpur Atas Dugaan Penganiayaan PMI Lampung
Koordinasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Lampung terus berkoordinasi dengan KBRI di Kuala Lumpur Malaysia belum berhasi
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Lampung terus berkoordinasi dengan KBRI di Kuala Lumpur Malaysia.
Kepala BP2MI Provinsi Lampung Ahmad Salabi mengatakan hingga saat ini kordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur belum membuahkan hasil.
"Jadi sampai hari ini kami belum mendapatkan jawaban dari KBRI Kuala Lumpur apakah yang diduga PMI yang mendapatkan penganiayaan itu dari Lampung atau tidak, " kata Salabi saat dihubungi Tribun Lampung, Minggu (13/6/2021).
Salabi mengakui saat ini dirinya terkendalanya dengan belum didapatkannya nomor telepon dari Yosi Iskandar selaku Kordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur.
"Jika sudah tersambung maka akan diinformasikan lebih lanjut persoalan yang diduga PMI asal Lampung ini," imbuh Salabi.
Baca juga: BP2MI Masih Koordinasi Atas Dugaan Penyiksaan PMI Asal Lampung
Salabi mengatakan apabila PMI tersebut benar warga Lampung maka menjadi kewajiban BP2MI untuk menyelamatkan pejuang devisa tersebut.
Sementara itu, Kasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Provinsi Lampung Eko Heru Misgiyanto mewakili Kadisnaker Agus Nompitu mengatakan pihaknya masih mencari kebenaran informasi diduga PMI asal Lampung yang dianiaya di Kuala Lumpur Malaysia.
"Kami lagi kordinasi juga dan datanya belum ada di kota, karena informasi juga baru kemarin dan kita masih menunggu hasil kordinasi BP2MI, " kata Eko
Eko menegaskan apanila data PMI tersebut sampai saat ini belum diterima Disnaker Lampung.
"Kalau kordinasi bersama BP2MI juta telah dilakukan dan harapannya cepat terang informasi tersebut," tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )