Bandar Lampung
Gadis Kelahiran Lampung Selatan Kurniandani Pilih Jadi Pelukis Sejak Usia 8 Tahun
Seorang gadis kelahiran Lampung Selatan bernama Kurniandani yang pilih jadi pelukis sejak usia 8 tahun menikmati hidupnya, ia terus berkarya.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Menjadi seorang pelukis banyak dipilih anak muda di Lampung, di antaranya Kurniandani yang pilih jadi pelukis sejak usia 8 tahun.
Keputusan gadis kelahiran Lampung Selatan 5 November 1995 menjadi pelukis terus berlanjut hingga kini, karena memang menjadi pelukis adalah impiannya.
Selama ini ia tak pernah merasa jenuh apalagi ingin berhenti menjadi pelukis, Justru ia semakin merasakan asyiknya melukis.
Seperti bisa melukiskan apa yang ia mau dan yang sedang ada dalam khayalannya.
Selain itu melalui lukisan, Kurniandani bisa berkomunikasi dengan banyak orang, serta menyampaikan apa yang ada didalam hati dan sedang dirasakan.
Baca juga: Biodata Jonathan Frizzy, Aktor yang Dikabarkan Gugat Cerai Dhena Devanka
Tak jarang juga, Kurniandani melukis untuk dijual ke orang lain.
Tapi bagaimana hasil lukisannya dan media lukisnya tergantung ke orang yang membeli.
"Biasanya lukisan yang dijual ke orang lain atau bukan, medianya lebih sering aku gunakan adalah kain, kanvas atau kertas. Pernah juga melukis diatas jaket dan tote bag," kata Kurniandani.
Kurniandani juga pernah melukis dengan media dinding, atau disebut dengan membuat lukisan mural, yakni hari Kartini tahun 2017 di Jalan Zainal Abidi Pagar Alam, dan hari Kartini tahun 2018 di Taman Gajah.
Alat lukisnya tergantung dengan medianya. Misal kertas menggunakan watercollor. Kemudian kain, jaket, dan tote bag menggunakan cat akrilik, yang membuat lukisan tidak mudah luntur.
Baca juga: Sambut HUT ke-339 Kotamadya, KNPI Kota Bandar Lampung Sebut Pemuda Berharap pada Pemda
Selama melukis, satu satunya kesulitan yang dialami Kurniandani adalah mencari media lukis kertas dan kanvas. Menurutnya sulit mendapatkannya di toko-toko. Hingga akhirnya Kurniandani sering membeli online.
"Kalau kesulitan lain tidak pernah aku alami selama melukis. Termasuk mencari inspirasi dalam melukis aku juga tidak pernah kesulitan," kata gadis berhijab itu. ( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )