Bandar Lampung
Bakso Sony Minggat dari Bandar Lampung, Terima Kasih Telah Dipercaya 40 Tahun
Melalui pengumuman banner di tiap gerai, manajemen Bakso Sony akan menutup seluruh gerainya di Bandar Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Melalui pengumuman banner di tiap gerai, manajemen Bakso Sony akan menutup seluruh gerainya di Bandar Lampung.
Pada pengumuman Iitu disebutkan pihak Bakso Sony akan fokus mengembangkan usaha di luar Bandar Lampung.
Beberapa waktu terakhir, persoalan pajak Bakso Sony mencuat.
Pemkot Bandar Lampung menyegel dan menutup enam gerai, rinciannya satu gerai pusat dan lima gerai cabang.
Pihak Bakso Sony diketahui selama ini tidak menggunakan tapping box sebagai alat pencatat transaksi, termasuk pajak, yang resmi diberlakukan Pemkot Bandar Lampung.
Sebagai catatan, di Bandar Lampung, total ada 18 gerai Bakso Sony.
Pantauan Tribun Lampung, Sabtu (3/7), banner pengumuman tutupnya gerai Bakso Sony dipasang di gerai baik yang masih disegel dan ditutup maupun di gerai yang buka dan tidak disegel.
Di gerai yang masih disegel dan ditutup di antaranya di Jalan Ratu Dibalau, Tanjung Senang; Jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa; dan Jalan Wolter Monginsidi, Telukbetung Utara.
Baca juga: Kepala BPPRD Bandar Lampung Yanwardi: Pindahnya Bakso Sony Tak Pengaruhi Target PAD
Sementara di gerai yang buka di antaranya di Jalan Soemantri Brodjonegoro, jalan masuk Universitas Lampung.
Pengumuman atas nama seluruh pegawai dan pengurus Bakso Sony itu ditujukan kepada seluruh pelanggan.
"Kepada Yth Pelanggan setia kami. Kami dari manajemen Bakso Son Haji Sony ingin memberitahukan bahwa Bakso Son Haji Sony akan memfokuskan pengembangan usaha di luar Kota Bandar Lampung dan outlet yang ada di Bandar Lampung mungkin akan segera ditutup dan dipindahalihkan ke luar kota," bunyi pengumuman tersebut.
Pihak Bakso Sony juga mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan setianya.
"Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan pelanggan selama 40 tahun terakhir," demikian pengumuman tersebut.
Pada pengumuman, tidak tertera keterangan mengenai masalah pajak yang beberapa waktu terakhir mencuat.
Hanya terdapat keterangan pihak Bakso Sony akan memfokuskan pengembangan usaha di luar Bandar Lampung tanpa menyebut secara pasti lokasinya.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung dan Manajemen Bakso Sony Belum Temukan Titik Temu Soal Tapping Box
Ikut Lokasi Baru
Rencana manajemen Bakso Sony menutup seluruh gerai di Bandar Lampung disebut tidak berpengaruh terhadap para pekerja.
Seorang pekerja Bakso Sony di gerai yang masih beroperasi mengungkapkan para pekerja akan ditawarkan bekerja di lokasi baru jika nantinya seluruh gerai benar-benar tutup.
"Belum tahu pasti tempat barunya. Nanti pegawai diangkut ke tempat yang baru," kata seorang pekerja Bakso Sony saat ditemui di gerai Jalan Soemantri Brodjonegoro, Sabtu.
Pekerja tersebut tidak mengetahui pasti kapan seluruh gerai Bakso Sony tutup.
"Tidak tahu kapan tutupnya," ujarnya.
Dalam pengumuman yang dipasang di sejumlah gerai Bakso Sony yang tutup, dua lokasi baru disebutkan berada di Natar dan Jatimulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
"Maaf untuk sementara gerai ditutup. Kami rekomendasikan untuk mengunjungi cabang Natar dan Jatimulyo," bunyi pengumuman tersebut.
Pelanggan Kecewa
Sejumlah pelanggan setia Bakso Sony kecewa dan menyayangkan rencana penutupan seluruh gerai bakso legendaris ini di Bandar Lampung.
Ada pelanggan yang menduga rencana penutupan itu berkaitan dengan persoalan pajak yang belakangan mencuat.
Warga Kedaton, Bandar Lampung, Fitri, yang mengaku pelanggan setia Bakso Sony menyayangkan rencana penutupan tersebut.
"Tentu sangat disayangkan ya. Berawal dari persoalan pajak masak sampai menutup gerai," ujar ibu dua anak ini, Sabtu.
Fitri berharap masalah pajak dengan Pemkot Bandar Lampung segera diselesaikan daripada memilih menutup gerai.
"Terlebih pajak yang ditagih memang yang konsumen bayarkan saat membeli bakso," katanya.
Senada diungkapkan Putra Dianto, warga Bandar Lampung lainnya.
Ia sangat menyayangkan jika ingin makan Bakso Sony harus ke luar Bandar Lampung dahulu.
"Sebagai ibukota Provinsi Lampung, ikonnya Lampung, tapi mau cari makanan khas justru harus melipir ke luar Bandar Lampung," ujar karyawan swasta ini.
Mengenai masalah pajak, Putra berharap ada langkah dan jalan terbaik antara pengelola Bakso Sony dan Pemkot Bandar Lampung. Sehingga, masyarakat tidak menjadi korban.
"Apalagi pajak yang ditagih setahu saya memang yang sudah dibayarkan konsumen saat beli Bakso Sony," katanya.