Bandar Lampung
Kadisdikbud Lampung Sulpakar Serahkan Bantuan untuk Dua Guru di SMAN 2 Pringsewu
Dua orang guru honorer di SMA Negeri 2 Pringsewu yang anaknya menderita tumor jaringan dan kanker darah, mendapatkan santunan.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Dua orang guru honorer di SMA Negeri 2 Pringsewu yang anaknya menderita tumor jaringan dan kanker darah, mendapatkan santunan dari rekan mereka sesama guru yang dikordinir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung.
Bantuan diterima oleh Aris Budianto, ayah dari Arshaka Del Junior Ramadhan yang menderita tumor jaringan, merupakan guru penjaskes di SMA Negeri 2 Pringsewu.
Juga Ahmad Faizul Aulia guru PAI di SMAN 2 Pringsewu ayah dari Abdurrahman Barizul Muaskar penderita leukimia limpoblastik akut sel T atau kanker darah.
Aris Budianto, ayah dari Arshaka Del Junior Ramadhan mengatakan, putranya yang kini berusia 3 tahun telah memiliki gejala tumor ringan sejak bulan November tahun 2020 lalu.
Pada awalanya, kata dia, gejalanya hidung anaknya tersumbat. Lalu, konsultasi ke puskesmas yang ada di dekat rumahnya.
"Awalnya, katanya alergi. Namun tidak ada perubahan, lalu dilakukan pengecekan di laboratorium darah,” kata Aris pada Selasa, 6 Juli 2021 kemarin.
Baca juga: JADWAL SIM Keliling Besok 8 Juli 2021 di Bandar Lampung, Ada di BKP Kemiling
“Hasilnya menunjukan ada gambaran terkena tumor, hal ini disampaikan oleh dr Bagus yang berada di RS Imanuel," lanjutnya Aris.
Saat anaknya dirawat diruang isolasi anak RSUDAM. Dokter menjelaskan, jika dihidung, serta belakang mata adanya tumor yang menyerang otak mata dan tulang di kepala.
Agus mengatakan, pengelihatan anaknya hanya sebelah. Mata kanan terdorong keluar dan membuat bola matanya keluar. Tapi kornea masih kelihatan dan tetapi tidak bisa berfungsi lagi seperti anak lainnya.
Sedangkan Ahmad Faizul Aulia, ayah dari Abdurrahman Barizul Muaskar penderita kanker darah mengatakan, anaknya yang kini berusia 7 tahun diketahui menderita leukimia sejak 3 Mei lalu.
Saat ini, sang anak menjalani kemoterapi setiap seminggu satu kali.
"Saat ini sudah masuk kemoterapi yang ke 7, dan memang tanda awalnya itu tubuhnya lebam hitam diperut dan juga bagian kakinya," kata Ahmad.
Saat itu dirinya mengira sang anak kurang vitamin. Tapi putranya segera mendapatkan penanganan dan tidak sampai berbahaya. Sang anak pun secara fisik seperti orang normal lainnya, tapi tidak bertenaga.
"Saya bersama pak Aris berterima kasih kepada Disdikbud Lampung, dan merupakan kepedulian yang tidak dapat saya balas. Hanya Allah SWT yang mampu membalas kebaikan ini," terang Ahmad.
Kepala Disdikbud Lampung Sulpakar mengatakan, dirinya tidak bisa memberikan apapun kepada kedua tenaga pendidik di SMA Negeri 2 Pringsewu. Hanya bantuan Rp 121 juta sebagai wujud kepedulian.