Bandar Lampung
BMKG Lampung: Saat Ini Seluruh Wilayah Lampung Sudah Masuk Musim Kemarau
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengungkapkan jika saat ini seluruh wilayah Lampung sudah masuk musim kemarau.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengungkapkan, jika saat ini seluruh wilayah Lampung sudah masuk musim kemarau.
Kepala BMKG Lampung Kukuh Ribudiyanto mengungkapkan, puncak musim kemarau sendiri diprediksi terjadi pada Agustus mendatang untuk wilayah utara Lampung dan September untuk wilayah selatan Lampung.
Meskipun musim kemarau, terusnya, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali.
"Mengenai beberapa kali masih terjadi hujan karena tren (menuju kemarau) bertahap, dari curah hujan yang tinggi di Desember-Januari,” kata Kukuh kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (16/7/2021).
“Terus menurun dan kami prakirakan dari Mei sampai Juli bervariasi tergantung topografinya," ujarnya.
Terkait dengan beredarnya pesan berantai melalui jejaring WhatsApp dua hari belakangan tentang cuaca yang cenderung lebih dingin.
Baca juga: Masuki Musim Kemarau, BMKG Lampung Imbau Petani Tanam Tanaman Minim Kebutuhan Air
Kukuh menjelaskan, jika fenomena tersebut sudah berlangsung pada 6 Juli 2021 lalu akibat kejadian aphelion.
Fenomena ini akan terjadi setiap tahun tepatnya di bulan Juli dan untuk di wilayah Lampung setiap bulan Juli adalah musim kemarau.
"Inilah kenapa suhunya terasa lebih dingin, karena di musim kemarau awan cenderung sedikit atau bahkan tidak ada awan, sehingga tidak ada yang menahan radiasi bumi yang terlepas pada malam hari," terangnya.
Menurutnya, untuk saat ini hawa dingin sudah tidak terlalu dirasakan lagi meskipun masih bisa dimungkinkan terjadi hingga puncak musim kemarau di Agustus-September mendatang.
"Kondisi suhu dingin memang identik dengan musim kemarau atau dikenal dengan istilah bediding," imbuhnya.
Kejadian atau fenomena aphelion sendiri merupakan kondisi dimana bumi berada pada titik terjauh dengan matahari.
Fenomena aphelion juga diakuinya tidak memberikan dampak negatif seperti pernah berantai yang beredar.
Dimana disebut membuat badan menjadi kurang sehat karena tidak terbiasa dengan suhu dingin akibat kejadian aphelion.
Pada 14 Juli beredar pesan via WhatsApp bahwa akan terjadi Fenomena Aphelion, dimana letak bumi akan sangat jauh dari matahari.