UM Metro

Mukhtar Hadi BPH UM Metro Jelaskan Umat Islam dan Social Champions

Di tengah-tengah bencana yang sedang melanda selalu ada orang-orang berhati mulia dan welas asih untuk membantu sesama yang sedang mengalami kesusahan

ist
Dr. Mukhtar Hadi, M.Si. (Anggota BPH UM Metro) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Di tengah-tengah bencana yang sedang melanda selalu ada orang-orang berhati mulia dan welas asih untuk membantu sesama yang sedang mengalami kesusahan baik akibat dari bencana itu sendiri maupun karena terdampak resikonya.

Mukhtar Hadi BPH UM Metro Menjelaskan Sekarang ini ketika bencana wabah covid-19 semakin tidak terkendali dan pemerintah terlihat semakin kewalahan, muncul di masyarakat sebuah aksi solidaritas atas nama kemanusiaan, tanpa melihat latar belakang agama, suku, ras, etnis, dan golongan.

Mereka bahu membahu, bergotong royong menolong orang-orang yang terpapar covid-19 dengan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Di beberapa tempat muncul gerakan sosial untuk membantu dan memobilisasi yang lain untuk bersama-sama membantu kesusahan oran lain.

Sekelompok orang membuat dapur umum dengan biaya secara patungan dari kantong pribadi dan para donatur.

Mereka menyediakan nasi kotak dengan lauk pauk yang memenuhi standar gizi yang baik, lalu dibagikan kepada orang-orang yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat-tempat yang digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien covid-19.

Di tengah kelangkaan oksigen karena banyaknya pasien covid-19 yang membutuhkan, ada sekelompok anak muda yang menyediakan tabung oksigen secara gratis dengan pinjam pakai atau menyediakan oksigen isi ulang secara gratis.

Ada juga yang membuat peti jenazah secara sukarela lalu peti jenazah itu didistribusikan ke beberapa rumah sakit yang membutuhkan tanpa harus membayar.

Beberapa rumah sakit, khususnya di pulau Jawa sejak gelombang kedua pandemi covid-19 melanda memang banyak yang kekurangan stok peti jenazah karena tingginya angka kematian akibat covid-19.

Di rumah sakit tersebut, tingkat kematian akibat Covid-19 ada yang mencapai angka 30 kematian bahkan lebih dalam sehari. Karena jenazah covid harus dimakamkan dengan dimasukkan ke dalam peti, banyak rumah sakit yang kehabisan stok peti jenazah.

Bantuan peti jenazah tentu saja akan sangat membantu rumah sakit dan keluarga korban.

Beberapa orang ada yang menyediakan rumahnya atau rumah kost yang dia miliki untuk dapat digunakan secara sukarela bagi mereka yang membutuhkan tempat untuk isolasi mandiri.

Banyak lagi bentuk-bentuk solidaritas yang lainnya atas nama kemanusiaan.

Demikianlah, dalam setiap bencana selalu ada aksi solidaritas yang lahir secara spontan di tengah-tengah masyarakat. Solidaritas seperti ini adalah modal sosial yang sangat penting bagi kita untuk bersama-sama melawan pandemi covid-19.

Apalagi bencana non alam seperti pandemi tidak hanya cukup diserahkan kepada pemerintah semata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved