Berita Terkini Nasional

Wanita Difabel Asal Lampung Tengah Setahun Lalu Dibawa Satpol PP di Kudus, Kini Rindu Pulang

Seorang wanita asal Pubian Lampung Tengah yang menyandang disabilitas mental rindu kampung halamannya dan ingin pulang menemui simboknya.

Tribun Jateng
Endang warga Lampung Tengah di Kudus kangen pulang 

"Setelah ada perkembangan kesehatannya sudah diketahui alamat rumahnya di Lam‎pung dan mengetahui nama ayah dan ibunya," jelas dia.

Dia menyampaikan, ‎sudah ada tim yang mencoba menghubungi keluarganya. Namun sayang keluarganya belum merespons baik.

Sehingga pihaknya terkendala untuk memulangkan Endang ke rumahnya yang berada di Lampung.

"Sama sekali cuek keluarganya, kalau tidak dihubungi nggak akan menghubungi ke sini," jelas dia.

Dia menjelaskan, tak mengetahui secara rinci alasan keluarganya tidak bisa menjemput yang bersangkutan.

"Apakah karena biaya tidak punya, atau karena sedang ada PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat)," ujarnya.

Menurutnya, kondisi PPKM ini memang menyulitk‎an untuk mengembalikan Endang ke kampung halamannya.

Pasalnya banyak penyekatan, dan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mulai dari rapid test atau vaksin.

"Kami sudah mengusul‎kan pegawai dan pasien di sini untuk mendapatkan vaksin. Tapi sampai sekarang belum dapat," jelasnya.

Dia berharap, Endang dan 60 orang pasien lainny‎a beserta tujuh petugas bisa segera mendapatkan vaksin.

Sehingga hal tersebut dapat berguna bagi pasien saat harus melakukan perjalanan ke ‎luar kota.

"Kemarin waktu kasus tinggi satu bulan yang lalu juga beberapa pasien dan petugas sampai terpapar Covid-19," ujar dia.

‎Pihaknya memiliki ruang isolasi untuk membantu proses penyembuhan pasien yang terpapar.

"Ada ruangan khusus, begitu terlihat sakit lalu kami pisahkan," jelasnya.‎ 

Sementara itu, Pendamping Difabel Kabupaten Kudus, Yuni Sulistyowati berharap, keluarganya di Lampung dapat menerima dan menjemputnya.

"Harapannya supaya keluarga yang di lampung respect," ujar dia.

Karena kondisi yang tengah berlangsungnya PPKM, maka penjemputan bisa dilaksanakan setelah berakhir.

"Seperti pasien Nurlela dari Jawa Barat juga keluarganya respect dan kalau sudah tidak PPKM mau dijemput," ujar dia. (raf)

Artikel ini telah tayang di jateng.tribunnews.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved