Apa Itu
Apa Itu Penyakit Epilepsi
Apa itu penyakit epilepsi? Epilepsi atau ayan termasuk pada gangguan kesehatan.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Apa itu penyakit epilepsi atau ayan?
Dalam dunia kedokteran, epilepsi termasuk pada gangguan kesehatan.
Simak penjelasan selengkap apa itu epilepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, epilepsi adalah penyakit pada pusat susunan sarat yang timbul sewaktu-waktu berupa kekejangan, disertai pingsan, dan perubahan gerak-gerik jiwa sewaktu penyakit itu menyerang.
Penyakit epilepsi ini disebut juga dengan ayan.
Dikutip dari Mayo Clinic, epilepsi dapat menyerang pria dan wanita dari semua ras, latar belakang etnis, dan usia.
Gejala kejang yang dialami pun bisa bervariasi. Beberapa orang dengan epilepsi hanya menatap kosong selama beberapa detik saat kejang, sementara yang lain bisa sampai berulang kali menggerakkan lengan atau kakinya.
Melansir dari laman WHO, bahwa epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular yang mempengaruhi orang-orang dari segala usia.
Bahkan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi.
Baca juga: Apa Itu Turun Tangan dan Contoh Kalimatnya
Hal ini menjadikannya sebagai satu di antara penyakit saraf paling umum di dunia.
Hampir 80% penderita epilepsi tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Tiga perempat orang dengan epilepsi yang tinggal di negara berpenghasilan rendah umunya tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Sehingga, risiko kematian juga tak bisa dihindari.
Risiko kematian dini pada penderita epilepsi jauh lebih tinggi, yaitu tiga kali dibandingkan tingkat risiko kematian pada populasi umum.
Meski begitu, diperkirakan bahwa 70% orang yang hidup dengan epilepsi dapat hidup bebas kejang jika didiagnosis dan diobati dengan benar.
Sayangnya di banyak bagian dunia, penderita epilepsi dan keluarganya menderita stigma dan diskriminasi.
Penyebab epilepsi
Melansir Healthline, 6 dari 10 penderita epilepsi tak terdeteksi penyebabnya.
Dengan demikian, penyebab gangguan ini cukup sulit diketahui secara pasti.
Namun, beberapa hal berikut mungkin termasuk faktor yang dapat membuat seseorang mengalami kejang karena epilepsi:
1. Cedera otak traumatis
2. Jaringan parut pada otak setelah mengalami cedera otak (epilepsi pasca-trauma)
3. Penyakit serius atau demam tinggi
Baca juga: Apa Itu Kromosom yang Ada dalam DNA
4. Stroke adalah penyebab utama epilepsi pada orang di atas usia 35
5. Penyakit pembuluh darah lainnya Kekurangan pasokan oksigen ke otak
6. Tumor atau kista otak
7. Demensia atau penyakit Alzheimer
8. Penggunaan obat tertentu
9. Cedera prenatal
10. Malformasi otak
11. Kekurangan oksigen saat lahir
12. Penyakit menular seperti AIDS dan meningitis
13. Kelainan genetik atau perkembangan atau penyakit neurologis
14. Keturunan memainkan peran juga dalam beberapa jenis epilepsi.
Umumnya, ada kemungkinan sebesar 1 persen seseorang dapat menderita penyakit epilepsi sebelum usia 20 tahun.
Namun jika seseorang memiliki latar belakang yang memiliki riwayat epilepsi, risiko mereka menderita epilepsi bisa meningkat menjadi 2 hingga 5 persen.
Gejala epilepsi
Berikut merupakan gejala epilepsi yang bisa ditandai dengan:
1. Kebingungan sementara
2. Mata menatap kosong
3. Gerakan menyentak lengan dan kaki yang tak terkendali
4. Hilangnya kesadaran
5. Gejala psikis seperti ketakutan, kecemasan atau deja vu
Pada dasarnya, gejala epilepsi dapat bervariasi tergantung pada jenis kejangnya.
Dalam kebanyakan kasus, seseorang dengan epilepsi akan cenderung memiliki tipe kejang yang sama sehingga gejalanya akan serupa saat kambuh.
Baca juga: Apa Itu Interaksi Antarruang
Dokter umumnya mengklasifikasikan kejang sebagai fokus atau generalisasi, berdasarkan pada bagaimana aktivitas otak yang abnormal dimulai.
Itulah penjelasan mengenai apa itu epilepsi. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )