Lampung Selatan
IDI Lampung Selatan Beri Perhatian pada Damage Control Nakes Terpapar Covid-19
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan Wahyu Wibisana mengatakan saat ini IDI Lampung Selatan tengah fokus dengan capain manajemen damage
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan Wahyu Wibisana mengatakan saat ini IDI Lampung Selatan tengah fokus dengan capain manajemen damage control.
Damage Control semacam memperbaiki sistem tubuh setelah menderita penyakit berbahaya.
Damage control merupakan upaya untuk menurunkan tingkat kerusakan yang lebih parah di tubuh.
“Saat ini sudah lebih dari 50 persen anggota kami yang terpapar Covid-19. Baik yang sudah sembuh, sedang perawatan, isoman, di rawat di Ruang Isolasi RSUD Bob Bazar,” kata Wahyu saat meninjau lapak vaksinasi Covid-19 di Kantor Kecamatan Penenangahan, Jumat (6/8/2021).
Ia meminta kepada pemerintah pusat dan juga daerah untuk lebih memperhatikan keselamatan para tenaga kesehatan.
Menurutnya, pencapaian vaksinasi harus terus dikejar. Jika tidak, lanjutnya, para tenaga kesehatan lah yang akan memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19.
Baca juga: IDI Lampung Selatan, Kasus Covid-19 Tinggi karena Masyarakat Masih Abai Prokes
"Target pencapaian vaksinasi harus dikejar. Kalau tidak, kami para tenaga kesehatan lah yang babak belur kalo seperti ini terus," kata Wahyu.
Dirinya juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada para tenaga kesehatan yang saat ini sedang berjibaku menghadapi Covid-19.
Menurutnya, para tenaga kesehatan ini membutuhkan tempat isoma di rumah sakit (tempat tidur), mendapatkan suplemen dan obat-obatan, serta makanan yang menunjang imun tubuh.
Sejauh ini, kata dia, tenaga kesehatan harus berjuang sendiri. Selama ini, saat terpapar Covid-19 tidak jarang tenaga kesehatan ini harus mencari sendiri rumah sakit yang masih tersedia ruang isolasi.
“Membeli obat-obatan dan suplemen sendiri. Bahkan kami harus mencari oksigen sendiri, disaat kami membutuhkan," ujar Wahyu Wibisana.
Padahal, dalam menjalankan tugasnya para tenaga kesehatn ini harus melayani dan menghadapi pasien yang terpapar Covid-19.
Kondisi ini, lanjutnya, sangatlah memprihatinkan. Apalagi, juga jatuh korban meninggal dunia dari para tenaga kesehatan yang pernah menangani pasien Covid-19, karena turut perpapar.( Tribunlampung.co.id / Dominius D Barus )