Advertorial
Pidato Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto tentang Demokrasi dan Kesejahteraan Jelang HUT Ke-50 CSIS
Airlangga mengatakan, tema ini sungguh sangat relevan untuk terus kita kemukakan agar arah bangsa menuju terwujudnya kesejahteraan rakyat yang menjadi
Semua proses penyelenggaraan sistem elektoral kita telah berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi elektoral kita telah teruji dengan menghasilkan kepemimpinan, baik nasional dan daerah, yang memiliki legitimasi publik yang sangat kuat dari masyarakat.
Masyarakat dewasa dalam menentukan pilihan politiknya disertai dengan pilihan visi dan program yang ditawarkan. Dengan demikian, sistem pemerintahan kita semakin memperkuat presidensialisme dengan tetap menjaga mekanisme check
and balances melalui sistem perwakilan kita di parlemen.
Konsolidasi demokrasi kita harus kita tingkatkan kualitasnya. Kita telah diakui dunia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia yang menerapkan demokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa Islam dan demokrasi telah memiliki kompatibilitasnya sebagaimana praktek demokrasi di Indonesia.
Tentang praktek demokrasi di Indonesia, baru-baru ini, The Economist Intellegence Unit (EUI) merilis tentang Democracy Indeks 2020. Penilaian ini dilihat dari lima indikator, yaitu proses elektoral dan pluralisme (electoral process and pluralism), fungsi pemerintahan (functioning of government), partisipasi politik (political participation), kebebasan sipil (civil liberties) dan budaya politik (political culture).
Dalam rilis tersebut disebutkan bahwa di tengah pandemi Covid-19 mempengaruhi terhadap kualitas demokrasi secara global, tak terkecuali bagi Indonesia. Laporan itu menyebutkan Indonesia berada dalam kategori negara demokrasi yang belum sempurna (flawed democracy). Dalam kategori fungsi pemerintahan (Functioning of Government), Indonesia dengan skor 7.5
menunjukan kinerja lebih baik daripada kebanyakan negara di dunia (median
5.0).
Untuk indikator proses elektoral dan pluralisme Indonesia menempatkan skor 7,85 yang menunjukan nilai yang baik. Demikian juga dalam hal partisipasi politik kita pada skor 6,11. Kita mengalami penurunan dalam hal budaya politik (political culture) dan kebebasan sipil (civil liberties). Budaya politik sangat penting untuk menopang bagi tumbuhnya demokrasi kita agar lebih berkualitas.
Masih ada dalam penilaian masyarakat kita yang kurang percaya dan bahkan tidak percaya terhadap efektivitas sistem demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan politik secara mendalam harus terus menerus kita kembangkan, dari mulai tingkat elit hingga ke akar rumput.
Sementara, dalam hal kebebasan sipil (civil liberties) kita harus terus meningkatkan penghormatan atas kemajemukan, meningkatkan toleransi dalam kehidupan beragama, dan penghargaan terhadap HAM. Partai Golkar berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas demokrasi yang ditunjukkan dengan berbagai kebijakan dan program partai yang lebih terbuka, responsif dan demokratis.
Peningkatan kualitas kader Partai ini, salah satunya dengan menyelenggarakan pendidikan politik dengan materi tentang kepemimpinan; geopolitik; sistem politik dan pemerintahan; kebijakan publik yang meliputi perumusan kebijakan publik, sistem pengganggaran hingga evidence based policy; pendidikan anti korupsi serta kemampuan komunikasi publik agar setiap kebijakan dapat bermanfaat dan diterima masyarakat secara luas.
Partai Golkar telah mendirikan Golkar Institute yang sebagai ikhtiar
untuk meningkatkan kualitas kader dengan tiga pilar kemampuan, yaitu ekonomi, politik dan kepemimpinan. Pentingnya pendidikan politik dengan penguatan tiga pilar tersebut harus dilihat agar partai politik sebagai pilar demokrasi diharapkan dalam melahirkan SDM manusia, terutama meningkatkan efikasi atau ketertarikan masyarakat terhadap politik sebagai instrumen untuk transformasi politik bagi generasi muda ke arah lebih baik lagi di masa mendatang.
Dengan ideologi karya kekaryaannya, Partai GOLKAR dalam setiap fase perjalanannya telah konsisten memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa.
Partai Golkar telah mengawal dan mendukung proses pembangunan bangsa seperti yang kita rasakan saat ini. Partai Golkar juga mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai dinamika dan perubahan dalam berbagai bidang, politik, ekonomi, sosial, budaya dan kemajuan teknologi.
Kader-kader Partai Golkar didorong agar memiliki kemampuan dalam membaca situasi dengan baik sehingga eksistensi
Partai Golkar tetap dapat memainkan peran kenegaraannya.
"Kami menyadari bahwa kita membutuhkan transformasi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi saat ini. Partai Golkar mendorong bagi pemanfaatan teknologi informasi yang kini menjadi bagian dari kehidupan kita. Kami menjadi bagian yang mendorong konsep Making Indonesia 4.0. Digitalisasi dan penggunaan big data menjadi bagian dari keniscayaan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang ekonomi," kata Airlangga.
Partai Golkar mendorong bagi lahirnya inovasi-inovasi baru dari perkembangan teknologi untuk mempercepat kemajuan bangsa.