Berita Terkini Artis

Pengakuan David NOAH Usai Dilaporkan Gelapkan Uang Rp 1,1 Miliar

Usai dilaporkan atas tuduhan penggelapan dana, ini pengakuan David NOAH atas tuduhan tersebut.

Penulis: Putri Salamah | Editor: Heribertus Sulis
Instagram/@dorfel_dave
Ilustrasi. Pengakuan David NOAH Usai Dilaporkan Gelapkan Uang Rp 1,1 Miliar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Pengakuan David NOAH atas tuduhan penggelapan uang Rp 1,1 miliar itu dibantah oleh keyboardist band NOAH.

Usai dilaporkan atas dugaan penggelapan uang, akhirnya David Noah buka suara terkait laporan tersebut.

Dalam jumpa pers virtual, David NOAH didampingi pengacaranya, Hendra memberikan penjelasan terkait laporan dari Lina Yunita, Jumat (13/8/2021).

David NOAH mengakui bahwa dirinya meminjam uang sebesar Rp 1,150 miliar kepada temannya, Lina Yunita.

Mantan suami Gracia Indri ini mengaku, ia menjadi bagian Direktur Komunikasi alias public relation di sebuah perusahaan.

Perusahaan tersebut diketahui merupakan perusahaan yang tengah dikembangkan David NOAH bersama teman-temannya.

Baca juga: David Noah Dilaporkan Polisi, Bermula Dana Pinjaman Rp 1,1 Miliar untuk Proyek

“Jadi kronologinya teman saya minta tolong, dia ada pengerjaan proyek. Saya sudah cek juga pemaparannya, dia minta tolong ke saya karena perusahaannya saat itu sedang sulit,” kata David NOAH.

Sebelum pergi ke Lina Yunita untuk minta pinjaman, David NOAH sudah yakin dengan proyek perusahaan yang dipaparkan temannya.

“Saya sempat cek apa pengerjaannya ada, kami bareng-bareng jalan ke Lina dan makasih Lina mau bantu saat itu,” sambungnya.

David NOAH menegaskan bahwa pinjaman uang itu bukan diajukan secara pribadi olehnya, melainkan atas nama perusahaan.

“Itu bukan pengajuan pribadi saya, itu perusahaan karena saat itu temen-temen saya yang kasih pemaparan,” lanjut David.

Baca juga: Biodata David NOAH, Mahir Piano Klasik Sejak Usia 5 Tahun

Namun di tengah perjalanan, proyek dari perusahaannya berhenti dan kesulitan untuk melunasi utang kepada Lina Yunita.

“Proyeknya di tengah-tengah nggak berjalan dan mundur. Kami berusaha untuk memenuhi kewajiban per bulan untuk bayar,” ujar David.

Proyek yang berhenti dan tak berjalan itu, satu per satu temannya di perusahaan pergi tanpa meninggalkan tanggung jawab yang ada.

“Di tengah jalan ternyata satu per satu bubar jalan orang yang saya bantuin. Kapasitas saya sebagai head kemana-mana. Waktu itu kondisnya intinya mereka balik badan dari saya,” ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved