Berita Terkini Nasional
Oknum TNI Ditangkap karena Halang-halangi Ambulans, Nasib Bayi Kritis Akhirnya Meninggal
Seorang oknum TNI ditangkap karena halang-halangi ambulans bawa pasien bayi yang mengalami kondisi kritis. Bayi kemudian meninggal saat perawatan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang Oknum TNI ditangkap karena halang-halangi ambulans yang sedang membawa pasien. Pasien tersebut adalah bayi yang mengalami kondisi kritis.
Nasib sang bayi kemudian meninggal saat perawatan.
Peristiwa Oknum TNI halangi laju ambulans terjadi di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur.
Diketahui kemudian, identitas prajurit TNI AD tersebut adalah Praka AMT.
Praka AMT kini menjalani proses hukum.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Praka AMT mulai Sabtu (14/8/2021), menjalani proses pemeriksaan sesuai dengan hukum yang berlaku," demikian bunyi keterangan resmi yang dikutip dari laman TNI AD, Rabu (18/8/2021).
Tindakan tegas terhadap oknum prajurit yang melakukan pelanggaran sudah menjadi tekad dan komitmen Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Dalam rangka membangun profesionalisme TNI AD yang berintregitas, serta taat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," lanjut pernyataan tersebut.
Baca juga: Wanita Dituduh Pelakor Meninggal di Muara Enim, Istri Sah Langsung Datangi Kantor Polisi
Praka AMT menghalang-halangi laju ambulans di Jalan Otista Raya, Kamis (12/8/2021) lalu.
Saat itu, ambulans tengah membawa bayi kritis dari Puskesmas Jatinegara.
Sebelum lampu lalu lintas, sopir ambulans itu memperlambat laju kendaraan.
Tapi tidak sengaja, sopir menyerempet spion motor yang dikendarai Praka AMT.
Spion motor terserempet karena Praka AMT tidak menepi dan memberi jalan ambulans.
Praka AMT tak terima.
Ia lalu mengejar ambulans dan menghalang-halanginya.
"Bagaimana tanggapan kalian? Padahal jelas saya sedang membawa pasien EMERGENCY (Kode MERAH) di mana pasien tersebut adalah bayi menggunakan inkubator dan kondisi udah sangat kritis karena lahir secara premature," tulis sopir ambulans, Gholib, dalam akun media sosialnya, @gholibnurilham.
"Namun di saat melewati persimpangan lampu merah di Otista Raya, Jakarta Timur ada seorang pemotor yang tidak memperdulikan sirine kami, padahal sebelum melewati persimpangan, saya sudah memperlambat laju ambulans." Gholib mengatakan, laju ambulans yang dikemudikannya dihalang-halangi saat menuju arah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih.
"Dihalang-halangi dari Jalan Otista sampai daerah Cawang Kompor, jadi arah Kramatjati," tutur Gholib saat dihubungi, Senin (16/8/2021).
Meski dihalang-halangi, Gholib tetap mampu membawa bayi tersebut tiba di RSUD Budhi Asih.
Praka AMT dan Gholib sebenarnya sudah damai setelah keduanya melakukan mediasi.
"Udah aman, udah enggak ada apa-apa lagi," kata Gholib.
Namun, Gholib mengatakan, bayi tersebut meninggal setelah mendapat perawatan di RSUD Budhi Asih.
"Tapi keluarga bayinya enggak mempermasalahkan soal penghalang-halangan itu," tutur dia.
Viral di media sosial
Aksi Oknum TNI halang-halangi ambulans sempat viral di media sosial.
Tak cuma itu, ia juga sempat menggebrak ambulans.
Padahal saat itu, ambulans sedang mengantar pasien bayi dalam kondisi kritis.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (12/8/2021).
Sang sopir kemudian merekam aksi tidak terpuji oknum prajurit TNI yang mengendarai sepeda motor Honda Vario B 4681 TEI yang menghalangi lajunya.
Gholib, sopir ambulance mengatakan, saat itu dirinya sedang membawa seorang pasien bayi yang tengah dalam keadaan kritis.
Namun, setelah diberikan klakson, Oknum TNI itu tetap menghalangi jalan.
Penyebab Oknum TNI itu menghalangi laju kendaraannya diduganya karena adanya gesekan.
Tepatnya ketika dirinya yang mengendarai ambulan menyenggol spion sepeda motor yang dikendarai Oknum TNI.
"Waktu di pertigaan saya sudah memperlambat kendaraan supaya bisa melintas kendaraan, kemudian tidak sengaja menyenggol spion pengendara itu," ujar dia saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Jumat (13/8/2021).
Tidak lama setelah itu, pengendara sepeda motor menggebrak kaca mobil sebelah kanan dan memotong jalan ambulance.
Namun, Gholib tidak melakukan perlawanan karena sedang membawa pasien bayi dalam keadaan kritis.
"Dia sengaja gebrak pintu kaca depan sebelah kanan dan motong jalan saya," jelas dia.
Setelah video ini viral, ternyata yang melakukan pemukukan mobilnya adalah anggota TNI.
Gholib dan pengendara sepeda motor itu sudah dipertemukan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
"Tadi sudah klarifikasi di Puskesmas Jatinegara, dan kita sepakat berdamai," ucapnya.
Menurut Gholib, pengendara sepeda motor itu berdalih sudah memberikan ruang laju ambulans tersebut.
Tapi pada kenyataannya justru laju ambulan yang dikendarainya terhalang oleh pengendara sepeda motor itu.
"Sudah selesai bang, iya dia TNI, tadi sudah klarifikasi karena sesama instansi kan," tutur dia.
Peristiwa lain halangi ambulans
Sebelumnya, peristiwa pemotor halangi ambulans terjadi di simpang empat Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (6/8/2021).
Saat itu, pemotor halangi laju ambulans yang bawa jenazah pasien Covid-19.
Bahkan, beberapa orang yang ikut mengawal ambulans ditendang oleh pemotor tersebut.
Pengunggah video, _rtaufiq atau Ridwan Taufiq mengatakan saat kejadian ambulans sedang melakukan giat penjemputan jenazah.
Dengan 1 ambulans untuk membawa personel di RSUP Dr Sardjito untuk dimakamkan di Sedayu secara prokes karena terkonfirmasi positif covid-19.
"Setelah jenazah kita turunkan, ambulans pembawa personel balik kanan ke posko untuk dilakukan dekontaminasi/penyeterilan personel dan ambulans," kata Taufiq.
"Karena juga sudah ada jadwal antrian untuk penjemputan pasien covid di RS juga, karena sudah janjian pukul 14.00, maka kondisi masih darurat seperti SOP yang ada ambulans tetap menyalakan sirine," sambungnya.
Dijelaskan Taufiq, sesampainya di simpang empat Sedayu dari timur karena posisi lampu lalin juga hijau mereka belok kiri menuju posko.
Namun, pengendara motor tersebut malah masuk ke jalur kanan.
Ia melebihi marka jalan.
Dan, ia juga menendang pengawal ambulans serta menghalangi laju ambulans.
Baca juga: Satu Keluarga Meninggal Akibat Tersengat Listrik di Flores
"Maka dengan itu saya mewakili teman-teman relawan juga meminta maaf karena posisi belum didekon kita melakukan pengejaran terhadap pelaku sampai di perempatan Pedes."
"Setelah kita giring ke posko, kita meminta klarifikasi dari pihak pengendara motor kita data identitas dan membuat kesepakatan."
"Pengendara motor meminta maaf atas perbuatanya. Dan dari kita Team relawan yang didampingi bapak Babinsa Kelurahan Argorejo dan Anggota FPRB Kelurahan Argorejo memaafkan dengan catatan pengendara tidak mengulangi hal serupa. Dan dinyatakan selesai secara kekekuargaan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Halang-halangi Ambulans Bawa Bayi Kritis di Jatinegara, Oknum Prajurit TNI Diproses Hukum