Bandar Lampung

Basarnas Hentikan Pencarian KM EMJ Tujuh Hilang Kontak, 'Sudah Tidak Efektif'

Upaya pencarian KM EMJ Tujuh hilang kontak terus dilakukan sampai hari ke-7, Minggu (22/8/2021).

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Dokumentasi SAR Lampung
Ilustrasi Kepala Kantor SAR Lampung, Jumaril. Upaya pencarian KM EMJ Tujuh hilang kontak terus dilakukan sampai hari ke-7, Minggu (22/8/2021). 

Selain kapal ini, berangkat juga dari Lempasing KM Mayo Jaya dengan rute yang sama menuju Pulau Enggano, namun hanya KM EMJ Tujuh yang tidak sampai di Enggano.

Pada Kamis (12/08/2021) pukul 13.21 WIB KM EMJ Tujuh mulai hilang dari Vessel Monitoring System (VMS) atau dinyatakan hilang kontak. 

Sejak dinyatakan hilang kontak, pemilik kapal KM EMJ Tujuh sudah melakukan upaya pencarian dengan mengerahkan 2 kapal lain miliknya namun hasilnya masih nihil. 

Akhirnya, pada Senin (16/08/2021) pemilik kapal melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Basarnas.

Dalam keterangan resmi yang diterima Tribunlampung.co.id, Jumat (20/8/2021) Kepala Kantor SAR Lampung, Jumaril menjelaskan upaya Basarnas Kantor SAR Lampung dalam melakukan pencarian terhadap KM EMJ Tujuh

"Kita kerahkan juga KN SAR Basudewa untuk berupaya membantu melakukan pencarian," ujar Jumaril

Namun dalam pencarian tersebut, faktor gelombang yang tinggi di perairan sebelah barat Lampung menjadi kendala yang cukup berarti. 

Baca juga: Satu Minggu Hilang Kontak, KM EMJ Tujuh Masih Dicari Tim Basarnas

Ketinggian gelombang di Perairan Sebelah Barat Lampung hingga Samudra Hindia berkisar antara 4 meter sampai 6 meter.

Basarnas juga berkoordinasi dengan VTS Panjang untuk di-Mapel-kan dan menyebarkan informasi terkait insiden tersebut melalui e-broadcast oleh Kantor Pusat Basarnas kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut apabila melihat keberadaan KM EMJ Tujuh dapat melaporkan ke pihak Basarnas.

Selain itu interval waktu dari waktu kejadian yaitu dari 11 Agustus hingga dilaporkan ke Basarnas 16 Agustus sudah cukup lama sehingga diperkirakan pergeseran kapal ini dengan arah dan kecepatan arus itu sudah sangat jauh menjauhi Pulau Sumatra karena arus laut menuju ke Samudera Hindia. 

"Sehingga alat utama (alut) kita sangat sulit untuk menjangkau lokasi prediksi posisi kapal tersebut yang ditunjukkan oleh SARMap prediction."

"Karena search area-nya menjadi semakin luas dan jauh ke arah Samudera Hindia," kata Jumaril.

Kemudian upaya lain yang dilakukan oleh pihak Basarnas bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan menerbangkan pesawat surveylance milik KKP untuk melakukan pencarian udara hingga P. Enggano. 

Jika posisi keberadaan kapal tersebut sudah diketahui maka akan dilaksanakan upaya lanjutan untuk menjangkau lokasi tersebut melalui laut dan melakukan pertolongan. 

“Mudah mudahan dengan survey udara ini memudahkan kita untuk mendeteksi keberadaan kapal tersebut," kata Jumaril

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved