Bandar Lampung
PPKM Level 4 di Bandar Lampung Diperpanjang Lagi? Eva Dwiana Minta Warga Sabar
Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM level 4 di Kota Bandar Lampung akan berakhir pada Senin (23/8/2021) ini.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM level 4 di Kota Bandar Lampung akan berakhir pada Senin (23/8/2021) ini.
Namun, pada Sabtu (21/8/2021) beredar kabar bahwa PPKM level 4 akan diperpanjang lagi selama dua pekan.
Belum diketahui apakah Kota Bandar Lampung masuk dalam daftar perpanjangan PPKM luar Jawa-Bali.
Beberapa kota di Sumatra seperti Palembang dan Prabumulih dilaporkan masuk daftar perpanjangan PPKM hingga 6 September 2021.
Apakah PPKM diperpanjang atau tidak, kalau diperpanjang apakah selama dua pekan atau satu pekan dulu, masih menunggu keputusan Presiden Jokowi pada Senin ini.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, meminta agar masyarakat bersabar atas kebijakan PPKM yang tujuan utamanya adalah untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
"Sabar, mungkin tidak lama lagi," kata Eva, Minggu (22/8/2021).
Kota Bandar Lampung menjalankan PPKM level 4 (awalnya bernama PPKM darurat) sejak 12 Juli 2021.
Jika dirunut hingga Senin ini, total sudah 43 hari kota ini melakukan berbagai macam pembatasan-pembatasan, termasuk penyekatan di beberapa ruas jalan dalam kota dan pintu masuk kota.
Aktivitas perekonomian juga mengalami pembatasan. Mal-mal, misalnya, tidak bisa buka kecuali tenan untuk supermarket dan layanan delivery dan take away seperti resto.
Beberapa pasar juga dibatasi sehingga aktivitas yang biasanya ramai selama masa PPKM menjadi sepi.
Wali Kota Eva Dwiana sekali lagi meminta masyarakat bersabar.
Sebab, kebijakan PPKM itu untuk kemaslahatan bersama.
Terbukti, sejak diberlakukannnya PPKM, mulai ada penurunan dalam penyebaran atau paparan Covid.
“Tak lama lagi, jika kondisinya memang sudah memungkinkan, kita akan melakukan pelonggaran akses transportasi,” kata Eva.
“Mohon maaf lahir batin kalau ada yang masih keberatan soal penyekatan jalan, ini untuk kebaikan kita bersama," ujarnya.
Pemprov Lampung melalui Dinas Perhubungan juga berharap masyarakat patuh terhadap kebijakan PPKM dan aturan-aturan yang mengikutinya.
“Kita semua tentu berharap moda tranportasi berjalan dengan normal."
"Tapi, untuk kondisi sekarang, memang perlu dilakukan pembatasan-pembatasan. Mari kita patuhi bersama,” kata Kadishub Lampung, Bambang Sumbogo, Minggu.
"Kita berharap penyebaran kasus Covid semakin menurun sehingga PPKM bisa segera berakhir, dan tidak ada penyekatan lagi,” ujarnya.
Pemprov ikut terlibat menjaga sejumlah titik atau simpul keluar masuk Lampung seperti di Pelabuhan Bakauheni, Bandara Radin Inten II, Stasiun Kereta Api Tanjungkarang, hingga Pelabuhan Panjang, dan beberapa check point.
Kasus Covid-19 Lampung dalam beberapa waktu terakhir sudah semakin menurun.
Data dari Dinas Kesehatan Lampung pada Minggu (22/8/2021) menunjukkan, kasus harian bertambah 243 kasus hingga total menjadi 44.705 orang.
Pada Juli lalu, kasus harian Covid sempat meledak hingga di atas angkan 700-an.
Untuk kematian harian tercatat 26 orang sehingga totak menjadi 3.325 orang.
Pada puncaknya, kematian harian di Lampung pernah mencapai angka di atas 90-an orang.
Sedangkan pasien yang sembuh bertambah 307 orang, sehingga secara akumulatif menjadi 36.860 orang.
Zona Merah (risiko penularan tinggi) masih Kota Metro, dan 14 daerah lainnya Zona Oranye (risiko penularan sedang).
Evaluasi Presiden
Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan evaluasi terkait penanganan Covid-19.
Jokowi mengatakan virus corona sangat sulit diprediksi.
Karena itu pihaknya meminta semua pihak berhati-hati, meskipun dalam beberapa waktu terakhir terjadi penuruan kasus dan penurunan BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) di sejumlah wilayah.
“Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada, tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” kata Jokowi di Madiun, Kamis (19/8) lalu.
Agar dapat menurunkan penyebaran kasus, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah dapat mengurangi tingkat isoman dan fokus menjadi isolasi terpusat (isoter) yang dianggap akan sangat mengurangi penyebaran virus.
Jokowi meminta agar stok obat-obatan selalu tersedia dan segera diberikan bagi yang membutuhkan.
Isolasi terpusat, tambahnya, menjadi kunci yang baik untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat virus corona.
Selain itu, Jokowi juga meminta vaksinasi harus dipercepat dan jangan sampai ada tumpukan stok vaksin.
“Terkait vaksinasi dipercepat, saya minta bupati/walikota kalau vaksin data langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi,” paparnya.
Jokowi memaparkan, bulan Agustus ini Indonesia akan banyak kedatangan vaksin Covid-19, yang dapat dimanfaatkan untuk menggenjot tingkat vaksinasi.
“Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage bapak ibu semuanya, segera dihabiskan,” tutur dia.
Jokowi juga menyoroti tingginya kasus kematian yang terjadi di Indonesia. Pihaknya mengatakan, tingginya kasus kematian di Indonesia disebabkan beberapa hal.
Di antaranya karena keterlambatan membawa pasien Covid-19 ke rumah sakit dan adanya komorbid (penyakit bawaan).
“Penyebab kematian menurut saya kemungkinan yang isoman tidak segera masuk ke isoter, sehingga di bawah ke rumah sakit sudah terlambat,” jelas Jokowi.
“Saturasi sudah turun dibawa ke rumah sakit itu terlambat, juga komorbidnya,” lanjut Jokowi.
Karena itu pihaknya berpesan agar melakukan tiga hal yang dapat membantu meredakan situasi pandemi, yaitu denangn memindahkan pasien positif Covid-19 dari isoman ke isoter, dan mempercepat proses vaksinasi Obat-obatan yang dibutuhkan segera disalurkan dan jangan sampai terlambat.
Jokowi memaparkan, Indonesia mengalami banyak penambahan kasus mulai awal bulan Februari 2021, yang kemudian terus menurun hingga Mei.
Namun, kemunculan varian Delta di Kudus dan Bangkalan beberapa waktu lalu, membuat kasus kembali naik secara drastis mencapai sekitar 56 ribu infeksi baru per harinya.
Jokowi menambahkan, sistem ekonomi berkaitan erat dengan penurunan kasus yang terjadi, sebab jika terjadi penurunan infeksi biasanya diikuti oleh perbaikan ekonomi.
Sehingga, kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya terletak pada penurunan kasus Covid-19. ( Tribunlampung.co.id / byu/som )