Berita Terkini Nasional
Pria Mengaku Jenderal TNI Laporkan Warga ke Polisi Gara-gara Dianiaya
Seorang pria di Garut, Jawa Barat mengaku anggota TNI dengan pangkat Jenderal Bintang Dua mengancam warga menggunakan golok.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GARUT - Seorang pria di Garut, Jawa Barat mengaku anggota TNI dengan pangkat Jenderal Bintang Dua mengancam warga menggunakan golok.
Pria yang mengaku jenderal tersebut bahkan meminta warga mendatangkan kepala desa dan menyinggung soal bupati dan gubernur.
"Katanya, 'jangankan kepala desa, bupati, atau gubernur sekalipun bisa ia berhentikan dari jabatannya saat itu juga'," kata Kepala Desa Sukalaksana, Oban Sobana menirukan perkataan YIS saat itu.
Warga yang emosi kemudian memukul YIS hingga terjadi pelaporan ke polisi.
Diduga, keributan warga dengan pria yang mengaku jenderal tersebut gara-gara patok pembatas jalan.
Baca juga: 2 Jenderal Purnawirawan Diduga Terlibat Korupsi Rp 22,78 Triliun
YIS, yang mengaku seorang jenderal memaksa warga yang ada di lokasi untuk membongkar patok besi pinggir jalan yang berfungsi membatasi masuknya truk ke jalan utama desa.
YIS kemudian dipukul warga di Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Tak terima dengan perlakuan itu YIS melaporkannya ke polisi. Kasusnya kini dalam penanganan Polda Jabar.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan laporan dugaan penganiayaan ini mereka terima dari YIS, Sabtu (21/8) sore.
Baca juga: Jenderal TNI Andika Perkasa Minta Uang yang Ditilap Dikembalikan Lewat Transfer
"Sejauh ini masih didalami di Ditreskrimum, laporannya soal penganiayaan," ujar Erdi kepada Tribun saat dihubungi melalui telepon, Minggu (22/8).
Erdi mengatakan karena laporannya sudah diterima, laporan ini tentu mereka tindaklanjuti.
"Akan diproses. Nanti akan klarifikasi dulu pada beberapa saksi yang ada saat kejadian," ujarnya.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribun, kemarin, Kepala Desa Sukalaksana, Oban Sobana, mengatakan peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan warganya ini berawal dari keributan yang terjadi di pertigaan Jalan Waluran Lebak, Kamis (19/8).
Saat itu, seorang pengendara berinisial YIS, yang mengaku seorang jenderal memaksa warga yang ada di lokasi untuk membongkar patok besi pinggir jalan yang berfungsi membatasi masuknya truk ke jalan utama desa.
Namun portal sebenarnya masih bisa dilewati oleh berbagai jenis kendaraan, bahkan truk engkel pengangkut sayuran.