Berita Terkini Nasional

Pria di Surabaya Meninggal Setelah Dikejar 6 Orang, Pelaku dan Korban Tak Saling Kenal

Warga Surabaya, Bagus Hermadi (34) tewas ditikam enam orang pada Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 23.15 WIB.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Dedi Sutomo
KOMPAS.COM/MUCHLIS
Pria Meninggal Setelah Dikepung 6 Orang, Pelaku dan Korban Tidak Saling Kenal 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga Surabaya, Bagus Hermadi (34) tewas ditikam enam orang pada Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 23.15 WIB.

Kasus tersebut berawal saat para pelaku berputar-putar di sepanjang Jalan Balongsari seusai kongkow. Lalu mereka bertemu korban di Lampung Merah Balongsari, Surabaya.

Salah satu pelaku yang berinsial BY (20) merasa tersinggung dengan sikap korban yang dinilai arogan.

Lalu para pelaku mengejar dan memepet motor korban.

Setelah posisi mereka sudah dekat, BY menusuk leher korban sebanyak satu kali hingga korban terjatuh. Setelah menusuk korban, para pelaku melarikan diri.

Saat beraksi, BY mengendarai motor dengan KM (23), warga Kedungsoro, Surabaya.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Sita HP Milik Suami Korban

Sedangkan JK, ST dan NR serta FG (buron) dua motor lainnya bertugas menghadang laju korban agar berhenti.

Lima dari enam pelaku berhasil diamankan petugas setelah memeriksa dua saksi kunci serta berdasarkanpetunjuk dari CCTV.

Mereka diamankan dari rumahnya masing-masing. Sedangkan FG masih dalam pengejaran petugas dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Setelah pasca-kejadian, petugas membutuhkan waktu sekitar 2 kali 24 jam dan para pelaku ini setelah beraksi mereka pulang ke rumahnya masing-masing," papar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Senin (23/8/2021).

Dari tangan para pelaku polisi mengamankan tiga motor yang digunakan untuk berboncengan serta sebilah pedang, pisau dan satu senjata tajam seperti sangkur.

Senjata tajam itulah yang selalu dibawa dan pakai oleh pelaku untuk menganiaya korban sehingga meninggal dunia di tempat.

"Motifnya dari pelaku ini hanya sikap arogansi, pelaku saat melihat korban dinilai ugal-ugalan dalam berkendara di jalan," ujar dia.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Suami Korban Sewa Pengacara, Polisi Periksa Istri Muda

Pelaku dan korban tak saling kenal

Sementara itu Aribowo, selaku kuasa hukum dari pihak keluarga korban mengatakan, akan terus mengawal kasus tersebut hingga semua pelaku diganjar dengan hukuman yang setimpal.
“Saya diminita oleh keluarga korban untuk mengawal kasus ini hingga selesai. Mudah-mudahan para pelaku ini mendapatkan hukuman yang setimpal,” kata Ari saat dikonfrimasi, Selasa (24/8/2021).

Ari menyebutkan bahwa korban Bagus Hermadi dan pelaku penikam BY tidak saling kenal.

Selain itu ia juga menegaskan jika penikaman tersebut bukan dilatarbelakangan konflik organisasi.

“Berdasarkan info di lapangan dia tidak saling kenal dan bukan konflik organisasi,” ucap Ari.

Dia memastikan yang terjadi di antara pelaku dan korban, murni konflik internal.

“Sepertinya ini ada permasalahan di daerah mungkin seperti, ini murni, tidak ada hubungannya dengan organisasi yang selama ini berkembang," kata dia.

Namun Ari belum bisa menjelaskan detail bagaimana korban terbunuh.

“Ini kita yang belum tahu, nanti temen-temen bisa kroscek juga. Yang jelas korban saat itu seusai pulang dari tahlilan,” ucap dia.

Ari pun juga mengetahui jika salah satu pelaku ada yang menjadi anggota salah satu peguruan pencak silat.

“Itu ada yang ikut. Tapi tidak ada sangkut pautnya dengan organisasi,” terangnya.

Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP jo. Pasal 55 KUHP tentang tindak pidana Pembunuhan dan atau Penganiayaan yang menyebabkan kematian.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchlis | Editor : Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinilai Arogan, Bagus Hermadi Tewas Ditikam 6 Orang, Korban dan Pelaku Tak Saling Kenal"

( Tribunlampung.co.id / Wahyu Iskandar )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved