Berita Terkini Nasional
Paskibraka Sulawesi Barat Dituding Pakai Orang Dalam: Ditelepon saat Sedang di Sawah
Seorang anggota Paskibraka asal Sulawesi Barat (Sulbar) dituding menggunakan orang dalam demi jadi anggota Paskibraka nasional.
Kendala kemudian terjadi ketika usaha AFT untuk berangkat ke Jakarta menemui kebuntuan dari segi biaya.
Pasalnya, sebelum berangkat AFT masih harus melakukan tes swab dengan biaya sendiri.
Hal ini terasa berat mengingat kedua orangtuanya hanya bekerja sebagai petani. Namun dukungan keluarganya terus mengalir.
Setelah berembuk, orangtuanya pun harus meminjam uang untuk biaya chek up dan tes PCR di Kota Makassar.
Sebagian pinjaman itu juga digunakan AFT, ayah, dan pamannya untuk biaya perjalanan ke Makassar beberapa jam setelah dia dihubungi Dispora Sulbar.
"Saat itu hasil PCR saya di (Lab) Prodia Makassar hasilnya negatif Covid-19 dan hasil check up nya baik. Saya (lalu) menghubungi Dispora dan Dispora melaporkan nama saya beserta pasangan saya yang ada di Polman ke Kemenpora," ujar AFT .
AFT akhirnya berangkat ke Jakarta pada 27 Juli 2021 bersama dengan Juandy dengan pesawat melalui Bandara Makassar.
Setelah melakukan serangkaian latihan, dia bersama perwakilan pelajar dari provinsi lain pun berhasil melaksanakan tugasnya sebagai anggota paskibraka pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dia pun heran mengapa ada orang yang menuduhnya menggunakan orang dalam.
"Saya hanya bisa mendoakan mereka karena saya percaya mereka menghujat saya karena mereka tidak tahu apa yang saya alami dan juga tidak mengetahui kehidupan saya yang sebenarnya," ucap AFT.
Untuk diketahui, polemik mengenai terpilihnya AFT sebagai anggota paskibraka nasional bermula ketika Dispora Sulbar menunjuknya untuk menggantikan Kristina, siswi asal Mamasa yang dinyatakan positif Covid-19 usai hasil PCR keluar pada 24 Juli 2021.
Polemik ini terjadi karena Dispora Sulbar tidak menunujuk cadangan Kristina yakni Aliyah, siswi asal Pasangkayu.
Tapi malah AFT yang disebut tidak ada dalam list peringkat.
Selain itu, keluarga Kristina juga tidak terima dengan hasil PCR, di mana mereka menduga Kristina dicovidkan agar tidak lulus ke Jakarta.
Keyakinan keluarga Kristina bertambah usai Kristina melakukan tes PCR ulang di Mamasa yang hasilnya negatif.