Lampung Barat
Melongok Tradisi Suku Semende di Lampung Barat, Ritual Bersih Pusaka Pangku Paliare
Tokoh Adat Semende setempat Alhajar Sahyan mengatakan, tradisi adat tersebut biasa digelar tiap 9 atau 25 Muharram bertepatan dengan momentum Tahun Ba
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Warga di Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat menggelar tradisi adat Suku Semende ritual membersihkan Pusaka Pangku Paliare yang berlangsung di Masjid Babussalam, Pekon Mutar Alam.
Pusaka tersebut merupakan peninggalan Syaikh Nurqodim Al Baharuddin, Puyang Awak, berupa Alquran tulisan tangan, potongan kain kiswah Ka'bah, senjata berupa keris pusaka, dan beberapa peninggalan lainnya.
Tokoh Adat Semende setempat Alhajar Sahyan mengatakan, tradisi adat tersebut biasa digelar tiap 9 atau 25 Muharram bertepatan dengan momentum Tahun Baru Islam.
"Kami menyebut tradisi ini dengan istilah Pangku Paliare," kata Alhajar, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Bicara Tanggal Pernikahan, Singgung Hari Baik Menurut Tradisi
Ia menyebutkan, dalam tradisi adat Semende itu, akan dilaksanakan acara puncak dengan menghaturkan doa bersama yang diikuti sejumlah tokoh.

"Pembersihan pusaka yang dilakukan 9 atau 25 Muharram dengan acara puncak berupa hajat atau do'a yang diikuti para tokoh adat Semende, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat," papar Alhajar.
Ritual yang disakralkan oleh masyarakat setempat itu, kata Alhajar, merupakan warisan budaya Semende yang masih terjaga hingga saat ini.
"Tradisi adat bersih pusaka Pangku Paliare ini merupakan warisan budaya yang masih terjaga dan terpelihara hingga sekarang dalam kehidupan adat Semende," terang dia.
"Terlihat dari keberadaan pusaka-pusaka bukti sejarah ini yang kita keluarkan hanya di waktu tertentu," sambungnya.
Baca juga: Arya Saloka Beberkan Tradisi Keluarga di Hari Raya Idul Fitri 2021
Di samping merupakan tradisi adat, lanjut dia, Pangku Paliare juga dijadikan ajang silaturahmi (Bada Balik) bagi anak cucu Puyang Awak.
"Di era modern ini, Pangku Paliare juga kita jadikan ajang Bada Balik bagi anak cucu Puyang Awak, khususnya suku Semende," ungkapnya.
"Karena suku Semende sudah banyak yang menyebar ke berbagai daerah," imbuh Alhajar.
Pria yang biasa disapa Kang Adang ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemangku kepentingan.
"Terima kasih, terutama kepada para tokoh adat Semende yang senantiasa memberikan tuntunan kepada para generasi penerus," ujar Alhajar.
"Sehingga, mereka jadi tahu tradisi para leluhur yang telah diwariskan turun-temurun ini," tambahnya.