Bandar Lampung

Tidak Pakai Masker, PKL di Bandar Lampung Dikeroyok Oknum Petugas BPBD

Sejumlah oknum petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diduga lakukan pengeroyokan PKL di Bandar Lampung.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Kiki Novilia
Dokumentasi Polresta Bandar Lampung
Tidak Pakai Masker, PKL di Bandar Lampung Dikeroyok Oknum Petugas BPBD. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah oknum petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diduga lakukan pengeroyokan PKL di Bandar Lampung.

Pengeroyokan tersebut dialami pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak dagangan di depan kantor BPBD, Jalan P Tendean, Palapa, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Sabtu (4/8/2021).

Informasi dihimpun, korban yang diketahui bernama Ahmad (24) dan Faiz Ramadani (24) melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Bandar Lampung.

Laporan korban telah terdaftar dengan nomor registrasi LP/B/1947/IX/2021/SPKT/RESTA BALAM/POLDA LAMPUNG.

Ahmad (24) menuturkan, pengeroyokan tersebut bermula saat dirinya sedang menjaga dagangannya.

Baca juga: Wali Kota Bandar Lampung Sesali Banyak Muda-mudi di Kafe, Tidak Makan, Tapi Nongkrongnya Lama

Kemudian datang seorang YouTubers dan menghampiri lapak dagangan nya. Namun saat itu, Ahmad sadar dirinya lupa pakai masker.

Sehingga sejumlah oknum petugas dari BPBD menegur pelaku. "Saya balik ke kedai ambil masker, dan saya minta maaf ke petugas itu," kata Ahmad, Minggu (5/9/2021).

Meski mengakui kesalahannya tidak pakai masker, namun Ahmad menyesali cara petugas tersebut menegur nya.

Pasalnya, kata Ahmad oknum petugas itu juga sempat mendorong korban sembari menanyakan mana masker nya.

"Saya didorong, maksud saya sabar saya ambil dulu masker nya. Tapi cara mereka salah negur nya," kata Ahmad.

Baca juga: 9 Bulan Jadi Buronan Polisi, Pelaku Curanmor di Bandar Lampung Berhasil Ditangkap

Setelah meminta maaf kepada petugas yang menegur tersebut, korban kembali ke kedai untuk berkemas pulang.

Ahmad tak menyangka berjarak sekitar 20 menit setelah kembali ke lapak dagangan nya, tiba-tiba sekitar 20 petugas datang menghampiri korban. 

Saat itu juga, petugas langsung menyeret korban ke kantor layaknya pelaku maling lalu dipukul dibagian kepala, badan hingga punggung.

Ahmad mengaku sesampainya di kantor, dirinya kembali mendapat intimidasi dari oknum tersebut. 

"Setelah itu saya dianiaya lagi di pos, lalu mereka meminta damai tapi saya tidak mau dan akan menunggu keluarga saya dulu," kata Ahmad.

Ahmad menambahkan awalnya masih menyimpan video waktu dirinya dianiaya. Namun Ahmad dipaksa untuk menghapus rekaman tersebut. 

"Mereka suruh menghapus, apabila tidak dihapus terus diancam macam macam lah," kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala BPBD Bandar Lampung Syamsul Rahman belum banyak berkomentar.

Dirinya hanya membenarkan adanya keributan antara PKL dan petugas bawahnya.

Namun dirinya tidak mengetahui pasti kronologis kejadian tersebut, lantaran sedang menerima tamu di ruangannya.

"Iya (betul), tapi saya tidak lihat kejadian nya seperti apa karena lagi ada tamu. Jadi kronologis nya saya tidak tahu," kata Syamsul.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana menyatakan segera menindaklanjuti laporan korban.

"Laporan sudah kami terima dan kemarin sudah dilakukan olah TKP," kata Resky.

Menurut Resky pihaknya akan meminta klarifikasi dari korban dan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Setelah mencocokkan keterangan saksi saksi di sekitar lokasi kejadian, barulah pihaknya akan meminta klarifikasi dari terlapor.

Baca juga: Masyarakat Bandar Lampung Keluhkan Kelangkaan BBM, Kemana-mana Kosong

"Bertahap, yang jelas kami masih mendalami keterangan korban mengenai kronologis dugaan tindak pidana pengeroyokan," tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved