Kebakaran Lapas di Tangerang

Cerita Ujang Selamat dari Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Sempat Injak Orang

Seorang narapidana, Ujang di Lapas Kelas I Tangerang yang selamat dari kebakaran menceritakan kisahnya berhasil selamat dari insiden mengerikan itu.

YouTube/KOMPASTV
Ilustrasi. Seorang narapidana, Ujang di Lapas Kelas I Tangerang yang selamat dari kebakaran menceritakan kisahnya berhasil selamat dari insiden mengerikan itu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang narapidana, Ujang di Lapas Kelas I Tangerang yang selamat dari kebakaran menceritakan kisahnya berhasil selamat dari insiden mengerikan tersebut.

Seorang warga binaan pemasyarakan (WBP) atau narapidana penghuni Lapas Kelas I Tangerang, Banten mengungkap detik-detik dirinya berhasil selamat dari peristiwa kebakaran.

Diketahul Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang yang berisi sembilan kamar dan dihuni 122 orang narapidana (napi) kasus narkotika dilalap api Rabu (8/9/2021) dini hari sekira pukul 01.50 WIB.

Akibatnya 41 orang warga binaan meninggal dunia, 8 luka berat, dan 73 korban mengalami luka ringan

Saat kebakaran melanda ratusan napi di blok tersebut saling injak dan berlarian untuk menyelamatkan diri dari kobaran api yang terus membesar.

Mereka yang menyelamatkan diri karena kamar sel berhasil dibuka kuncinya.

Namun ada banyak napi yang masih terkunci di dalam sel hanya bisa berteriak meminta tolong.

Akhirnya mereka tewas terbakar hidup-hidup di dalam sel yang terkunci itu.

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, 41 Meninggal Dunia dan 81 Terluka

Di antara napi yang berhasil menyelamatkan diri adalah Ujang Supriatna.

Dia adalah napi kasus narkotika penghuni Blok C2 Lapas Tangerang.

Ujang berhasil selamat dengan kondisi kaki terkena jilatan api.

Detik-detik upaya Ujang menyemalatkan diri diceritakan ibunya yakni Nuriati.

Nuriati sudah sejak pagi mendatangi posko crisis center di Lapas Kelas 1 Tangerang setelah mendengar ada kebakaran di Lapas Tangerang.

"Anak saya di Blok C nomor 16 yang kebakaran. Anak saya (Ujang) selamat," kata Nuriati di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).

"Sudah telepon, katanya aman," lanjut dia.

Saat api berkobar hebat, pintu sel Ujang sempat terbuka sehingga tanpa pikir panjang langsung menyelamatkan diri.

Ujang mengaku sempat menginjak-nginjak temannya yang juga hendak melarikan diri dari kobaran api.

"Sebenarnya kebetulan pintunya sedang kebuka dan dia loncat dan kena kakinya saja kebakaran," kata Nuriati.

"Lari-lari injek orang apa gitu, tapi selamat anak saya sudah teleponan barusan," sambungnya.

Nuriati pusing bukan main mendengar Lapas yang dihuni anaknya terbakar sampai menewaskan 41 narapidana.

"Rasanya pingsan saya pingin mati, baru pulang kerja," ujar Nuriati.

"Telepon semua jeritan. Perasaan saya hancur. Saya minta tolong keluarga dan tetangga makanya langsung ke sini," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang Menurut Kemenkumham

Saat ini, menurut Nuriati, Ujang sudah dirawat di Blok F bersama Napi lainnya yang mengalami luka ringan.

"Sudah di Blok F itu tapi semua baju-baju yang habis sudah enggak ada sisa lagi," katanya.

Kamar terkunci

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang meninjau lokasi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, menuturkan lokasi kebakaran di blok C.

"Hanya 1 Blok yang terbakar dari 7 blok yang ada di lapas Tangerang, karena letaknya berjauhan sekitar 100 meter tiap blok," ucap Fadil.

Namun, yang meninggal dunia dilaporkan ada 41 narapidana (napi).

Mereka tak dapat menyelamatkan diri karena berada di dalam ruang tahanan yang sedang terkunci.

"Seluruh korban tewas adalah napi. Para korban tewas karena berada di ruang tahanan yang terkunci," ujar Fadil.

Fadil mengatakan, blok C yang menjadi lokasi kebakaran terdiri atas napi berbagai kasus seperti narkoba dan terorisme.

Polisi sudah mengevakuasi semua korban tewas, luka berat, dan luka ringan.

Termasuk para napi yang selamat.

Saat ini, kata Fadil, pihaknya sedang melakukan langkah penyelidikan terkait kejadian kebakaran tersebut.

Fadil menuturkan, Tim Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri, Dirkrimum Polda Metro Jaya beserta jajaran Polres Tangerang sudah dikerahkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran.

"Tim Puslabfor Dirkirimum dan Polres Tangerang sekarang sedang bekerja maraton untuk menyelidiki penyebab kebakaran," ujar Fadil.

Fadil menmbahkan, berdasarkan pengamatan awal kebakaran di Lapas Tangerang diduga karena hubungan arus pendek.

Namun demikian, kata dia, pihak kepolisian masih akan mendalami lebih jauh untuk memastikannya.

"Berdasarkan pengamatan awal karena hubungan arus pendek, nanti akan didalami lagi," ucap Fadil.

Lapas Kelebihan Kapasitas

Berdasarkan data dari laman Ditjenpas.go.id, penghuni Lapas Kelas I Tangerang ternyata kelebihan kepasitas.

Idealnya, kapasitas lapas hanya dihuni sebanyak 600 orang.

Sedangkan, saat ini ada sekitar 2.072 napi yang ditahan di Lapas Kelas I Tangerang.

Baca juga: Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Keluarga Napi Panik dan Padati Lapas

Blok C2 Dihuni Napi Berbagai Kasus

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa ruang tahanan Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang dihuni oleh narapidana dari berbagai kasus.

Di antaranya, kata Yusri, yakni kasus narkoba dan kriminal lainnya.

“Kalau napi yang ada di masing-masing blok itu bervariasi bukan berarti satu blok napi narkoba, kriminal lain. Yang tahu lebih lanjut itu Ditjen Lapas,” kata Yusri Yunus.

Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved