Berita Terkini Nasional

Fakta di Balik Ribuan Burung Pipit Mati di Kuburan di Bali, Simak Analisa BKSDA

Sejumlah fakta di balik ribuan burung pipit berjatuhan di Bali, simak analisa BKSDA atas fenomena aneh tersebut.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Noval Andriansyah
Instagram @balibroadcast
Ilustrasi. Sejumlah fakta di balik ribuan burung pipit berjatuhan di Bali, simak analisa BKSDA atas fenomena aneh tersebut. 

Ia tidak tahu dari mana asal burung tersebut.

Sore harinya, burung-burung yang mati berjatuhan di tanah itu sudah dipungut bangkainya dan telah dikubur.

Video Sutika kemudian viral. 

Fenomena aneh

Kasubag Tata Usaha Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Prawono Meruanto mengatakan, fenomena ratusan burung berjatuhan seperti dalam video yang viral tersebut, merupakan peristiwa pertama yang terjadi di wilayahnya.

Fenomena itu pun dianggap sebagai hal yang aneh karena belum pernah terjadi sebelumnya.

"Jadi, sebuah hal yang aneh juga kalau melihat kondisi burung-burung seperti itu (berjatuhan)."

Baca juga: Seminggu, Pemuda Menikah 2 Kali di Sumsel, Sama-sama di Hari Kamis

"Artinya, kita tidak tahu, (apa) jatuh langsung, kita juga tidak tahu. Ini baru pertama yang saya ketahui," kata Meruanto, Kamis (9/9/2021).

Penyebab burung pipit berjatuhan

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Gianyar Made Santiarka mengatakan, fenomena ini merupakan fenomena alam.

Ia menduga, burung tersebut berjatuhan karena tak kuat melawan cuaca ekstrem saat bertengger di pohon asem.

Cuaca yang ekstrem berupa hujan dan angin kencang ini terjadi karena masa peralihan musim kemarau menuju musim hujan.

"Karena hujannya terlalu lebat, kan jelas ada tekanan udara rendah, dengan rendahnya tekanan udara ini burungnya enggan lari."

"Dia bertahan saja diam dan basah kuyup, itu menyebabkan dia sakit dan mati dan memang kekuatan burung berbeda dengan kekuatan lainnya," kata dia.

Meski ditemukan banyak yang mati, beberapa dari burung pipit itu masih bisa bertahan hidup setelah terkena sinar matahari.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved