Apa Itu
Apa Itu Sekring Rangkaian dari Listrik
Berikut penjelasan selengkapnya tentang apa itu sekring. Komponen listrik terdiri dari beberapa hal termasuk sekring.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nerikut ini merupakan penjelasan dari apa itu sekring.
Satu di antara komponen rangkaian listrik yang penting adalah sekring.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sekring adalah alata untuk mengukur atau mengamankan arus listrik agar tidak melampaui batas maksimum sehingga terjadi korseleting.
Tak hanya itu, pengertian sekring juga dimaknai sebagai sepotong kawat yang menghubungkan rangkaian arus listrik.
Jika arus listrik bertambah, kawat akan melebur dan putus.
Hal tersebut kemudian akan menyebabkan hubungan rangkaiana rus listris terputus.
Sementara itu, menurut jurnal Perancangan Sistem Elektrikal pada Alat Pengisian Minyak Rem Otomatis Mobil milik Anggun Angkasa Bela Persada, dkk, sekring sering disebut dengan fuse.
Baca juga: Apa Itu Cerita Jenaka dan Contoh Cerita Jenaka
Dalam jurnal itu, sekring adalah komponen listrik untuk mengamankan sebuah rangkaian atau perangkat listrik.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sekring terdiri dari sebuah kawat halus dan pendek yang akan meleleh serta terputus saat arus listrik yang mengalirinya begitu berlebihan.
Kawat itu juga yang nantinya akan terputus saat terjadinya arus pendek atau korsleting.
Hotimah dalam bukunya Sains untuk Anak (2017) menuliskan kawat dalam sekring terbuat dari bahan timah hitam yang dilapisi dengan porselen.
Pemilihan timah hitam itu terjadi karena memiliki sifat yang mudah meleleh ketika terkena arus listrik yang begitu tinggi.
Adapun fungsi sekring yaitu untuk mengamankan peralatan atau rangkaian listrik dari hubungan arus listrik.
Akan tetapi, fungsi sekring yang paling utama terletak pada manfaatnya sebagai pengaman.
Baca juga: Apa Itu Cerita Jenaka
Sebab, kebakaran bisa dicegah dengan adanya sekring.
Sementara itu, perihal cara mengukur sekring bisa dilakukan menggunakan alat berupa multimeter digital.
Dikutip dari Kompas.com, berikut cara mengukur sekring:
1. Atur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm.
2. Hubungkan probe multimeter pada masing-masing terminal sekring.
3. Pastikan nilai yang ditujukkan pada tampilan multimeter berada di angka nol Ohm. Apabila nilainya nol, berarti sekring tersebut berkeadaan baik.
4. Jika tampilan multimeter menunjukkan ‘tak terhingga’, berarti sekring tersebut dinyatakan terputus atau terbakar. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )