Pesawat Hilang Kontak

Pesawat Kargo Rimbun Air Hilang Kontak di Intan Jaya Papua

Pesawat Rimbun Air cargo seri Twin Other 300 PK-OTW mengalami hilang kontak di Papua. Pesawat nahas tersebut merupakan penerbangan cargo tanpa awak.

Editor: Hanif Mustafa
Pixabay/Gerhard G.
Ilustrasi pesawat. Pesawat Rimbun Air cargo seri Twin Other 300 PK-OTW mengalami hilang kontak di Papua. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satu unit pesawat Rimbun Air cargo seri Twin Other 300 PK-OTW mengalami hilang kontak di Papua.

Pesawat nahas tersebut merupakan penerbangan kargo tanpa awak.

Pesawat Rimbun Air hilang kontak sebelum mendarat di Bandara Bilogai, Sugapa, Intan Jaya.

Sebagaimana dikutip di Tribunnews.com, pesawat Rimbun Air PK OTW yang terbang dari Bandara Nabire dengan tujuan Bandara Bilogai Sugapa, Intan Jaya, Papua dikabarkan jatuh, Rabu (15/9/2021). 

Pesawat dengan tiga awak itu dikabarkan jatuh sebelum mendarat di Bandara Bilogai sekira pukul 7.10 WIT. 

Tiga awak pesawat itu yakni capten pilot H Mirza dan co pilot Fajar serta satu mekanik (engineering) Iswahyudi. 

Informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, pesawat itu merupakan cargo tanpa penumpang yang bertujuan menuju bandara Bilogai Sugapa. 

Baca juga: Gagal Mendarat, Pesawat Penumpang Dilaporkan Hilang Kontak di Timur Rusia

Sejauh ini belum ada informasi dari pihak otoritas bandara Nabire maupun Bilogai.

Pukul 07.30 WIT, Airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan Pilot sebelum hilang kontak.

Hingga saat ini tidak ada kontak dari pesawat Rimbun Air PK OTW. 

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan membenarkan pesawat Rimbun Air PK OTW hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Iya, hilang kontak ketika masuk ke Bilorai, sudah dekat dengan bandara," ujar Sandi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Kejadian serupa juga pernah terjadi satu tahun yang lalu.

Pesawat Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik maskapai Rimbun Air hilang kontak sejak Rabu (18/9/2019) di Papua.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak Hilang Kontak

Pesawat tersebut hilang kontak saat terbang menempuh rute Mimika-Puncak, Papua.

Pesawat itu bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika, pada pukul 10.31 WIT.

Seharusnya, pesawat sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak, pada pukul 11.09 WIT.

Namun, hingga saat ini pesawat belum ditemukan. 

Pesawat tersebut dilaporkan membawa empat penumpang.

"Iya pesawat lost contact, sekarang kami sedang kumpulkan data," ujar General Manager Airnav Indonesia Cabang Sentani Suwandi, ketika dihubungi, Rabu sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Belum Ditemukan

Tim SAR gabung, Kamis (19/9/2019) pagi kembali melakukan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC yang hilang kontak, pada Rabu (18/9/2019) saat menempuh perjalanan dari Timika ke Ilaga.

Pencarian dengan menggunakan pesawat Twin Otter milik PT. Carpediem Aviasi Mandiri, pada Kamis pagi dilakukan sebanyak dua kali.

Fokus pencarian dititik duga keberadaan pesawat pada 30 nautical mile atau sekitar 55,56 kilometer dari Mimika. Dengan heading (arah) 55 derajat.

Namun, hingga pukul 10.30 WIT, tim SAR gabungan terdiri dari 4 personel SAR, 4 personel Brimob, 2 personel TNI AU, dan 3 crew pesawat belum menemuka titik lokasi keberadaan pesawat.

"Sudah dua kali pencarian dilokasi titik duga, namun belum juga ditemukan keberadaan pesawat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Monce Brury, Kamis.

Detik-detik hilang kontak

Sebelumnya Pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri dinyatakan hilang kontak, pada Rabu (18/9/2018).

Kepala Cabang AirNav Indonesia Cabang Pembantu Timika, Andi Nurwansyah menjelaskan pukul 10.31 WIT pesawat mulai bergerak dari parkiran.

Kemudian pada pukul 10.33 WIT, pesawat memasuki taxi way B.

Pesawat kemudian lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.36 WIT.

Pada pukul 10.54 WIT pilot pesawat menginformasikan bahwa akan mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.09 WIT.

"Dan selanjutnya kita mengarahkan ke prosedur tiba. Di mana itu merupakan komunikasi antara pesawat dengan pesawat," kata Andi, pada Rabu.

Komunikasi terakhir pilot

Menurut Andi, pada saat komunikasi terakhir dengan pilot pesawat tidak ada kendala.
Sebab, bila ada kendala tentunya akan ada permintaan dari pilot untuk kembali.

"Begitu juga dengan kalau cuaca di Ilaga buruk, maka ada permintaan kembali ke Timika,” katanya.

Selanjutnya, kata Andi, 15 menit kemudian pihaknya menghubungi Bandara Ilaga, tetapi tidak ada tanda-tanda dari pesawat tersebut.

Pihaknya kemudian mencoba melakukan komunikasi dengan pilot pesawat, namun tidak ada jawaban.

"Kami kemudian melakukan koordinasi dengan SAR Timika dan TNI AU untuk melakukan pelacakan, berdasarkan informasi yang diperoleh," ujarnya.

Pencarian oleh tim SAR

Pascahilang kontak pesawat tersebut, Rabu sore sekitar pukul 15.11 WIT tim SAR gabungan terdiri dari SAR 4 personel, 2 personel TNI AU, 5 personel Brimob, dan 5 crew pesawat dari Maskapai Rimbun Air telah melakukan pencarian.

Setelah kurang lebih 30 menit pencarian lewat udara dilakukan, tim terpaksa kembali ke Bandara Mozes Kilangin Timika. Hal ini dikarenakan cuaca berkabut.

"Pada ketinggian 5000 'feet' cuaca berkabut, sehingga diputuskan kembali ke Timika," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan, Monce Brury, Rabu malam.

Bawa Beras

Selain membawa empat penumpang, pesawat Rimbun Air diketahui mengangkut beras milik Perum Bulog sebanyak 1,7 ton.

Adapun identitas empat awak pesawat yakni pilot Dasep, co-pilot Yudra dan teknisi pesawat Ujang.

Di dalam pesawat yang hilang kontak itu juga terdapat penumpang atas nama Bharada Hadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved