Berita Terkini Nasional
Gara-gara Air Minum, Pria di Riau Bakar Motor hingga Bunuh Bayi 7 Bulan
Bayi berusia tujuh bulan berinisial DHS ini meninggal setelah dibunuh tetangganya sendiri, YL (37), pelaku emosi setelah ibu korban meminta air minum.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nasib nahas menimpa bayi 7 bulan di Desa Ranta Benuang Sakti, Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Bayi berusia tujuh bulan berinisial DHS ini meninggal setelah dibunuh tetangganya sendiri, YL (37).
Kejadian ini dipicu masalah sepele, pelaku emosi setelah ibu korban meminta air minum.
Mengutip Tribun Pekanbaru, peristiwa bermula pada Rabu (15/9/2021) sekira pukul 08.30 WIB.
Ketika itu ibu korban mendatangi rumah pelaku untuk meminta air.
Kebetulan, yang menemuinya saat itu adalah anak gadis pelaku.
Anak gadis pelaku pun memberikan air minum itu ke ibu korban.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gadis Asal Subang Terekam CCTV, hingga Kini Tak Kunjung Ditangkap
Namun, setelah itu pelaku menanyakan kepada anaknya air minum untuk siapa.
Anak pelaku menjawab, bahwa air tersebut untuk ibu korban.
Mendengar itu, pelaku langsung keluar dan marah kepada ibu korban.
YL bertanya, apakah di rumah korban tak ada air hingga harus meminta kepadanya.
Ibu korban mengatakan, bahwa air di rumahnya masih panas.
Setelah itu, pelaku mendatangi ayah korban yang sedang mengikat gerobak dorong di sepeda motornya.
Demikian dijelaskan oleh Babinsa Koramil 14/Kepenuhan Kodim 0313/KPR Pelda Zulkivli.
"Pelaku bilang 'enggak ada rupanya air kalian', ayah korban menjawab 'air kami masih panas'."
Baca juga: Nasib Tragis Bayi Dalam Ayunan, Dibunuh Tetangga setelah Orangtuanya Minta Minum
"Tiba-tiba pelaku bilang 'apanya maksudmu' sambil mengambil sebilah kapak yang ada di sepeda motor ayah korban."
"Pelaku langsung mengayunkan kapak, namun tidak kena dan ayah korban lari ke belakang barak," kata Zulkivli melalui pesan WhatsApps kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).
Melihat kejadian itu, ibu korban lari ke dalam rumah.
Namun, dengan memegang kapak, YL mendatangi rumah korban.
YL lalu mengayunkan kapak ke pintu rumah korban beberapa kali yang saat itu terkunci.
Mengetahui hal itu, ibu korban berusaha melarikan diri.
Nahas, bayinya masih tertinggal di dalam rumah.
"Selanjutnya pelaku mengambil korban yang sedang tidur dalam ayunan. Pelaku membawa korban mondar mandir di depan rumahnya," ungkap Zulkivli.
Pelaku kemudian membakar dua unit sepeda motor milik tetangganya.
Setelah itu, YL menghabisi nyawa bayi tersebut.
"Setelah membunuh korban, pelaku langsung melarikan diri ke arah belakang barak."
"Tak berapa lama kemudian, pelaku diamankan oleh masyarakat dan dibawa ke Polsek Kepenuhan," bebernya.
Paur Humas Polres Rohul, Aipda Mardiono Pasda mengatakan, saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolsek Kepenuhan.
Selain menangkap pelaku, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Berupa sebilah kapak tangkai besi dengan panjang kurang lebih 40 sentimeter, sehelai singlet, dan sehelai kain sarung motif batik.
Selain itu, turut diamankan sehelai baju motif boneka, dan besi ayunan.
Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan untuk mengetahui motif dibalik aksi pembunuhan terhadap bayi tersebut.
Rusak Pintu
Humas Polres Rohul Aipda Mardiono, dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Kamis (16/9/2021), mengatakan, pelaku berhasil ditangkap setelah sempat melarikan diri.
Keterangan Aipda Mardiono, kasus pembunuhan sadis ini terjadi pada 15 September 2021 di Barak Opung Koperasi Rokan Jaya, Desa Rantau Benuang Sakti Kecamatan Kepenuhan, Rohul.
Pagi itu ibu korban mendatangi rumah tersangka untuk meminta air.
Di rumah itu dia bertemu dengan Yasuto.
Saat diminta air, bukannya memberi, Yasuto, karyawan Koperasi Rokan Jaya marah.
Dia bertanya apakah di rumah korban tidak ada air sehingga harus meminta padanya.
Nodieli Hia, ayah korban yang mendengar pernyataan tersangka menjawab kalau air di rumahnya masih panas.
Pelaku langsung bereaksi mengambil kapak dari dalam rumah.
Diapun langsung mengejar ayah korban dengan senjata tajam tersebut, Nodieli pun kabur menyelamatkan diri.
Sementara ibu korban lari ke dalam rumah.
Masih memegang kapak, Yasuto mendatangi rumah korban.
Kemudian tersangka mengayukankan kapak ke pintu rumah korban beberapa kali yang saat itu terkunci.
Mengetahui itu, Herni pun melarikan diri.
Nahas, bayi malang tersebut masih tertinggal dalam rumah.
Tersangka langsung mengambil anak korban yang saat itu masih tertidur di ayunan.
Bayi tak berdosa ini dibawanya ke halaman rumah korban dan dihabisinya.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dan Tribunnews.com