Berita Terkini Nasional
DPRD Bandar Lampung Sambut Baik Penyegelan Bakso Sony, 'Bisa Munculkan Usaha Baru'
Kasus penyegelan Bakso Sony di Bandar Lampung disambut baik oleh anggota DPRD Komisi II Bandar Lampung Djumadi.
"Sebelum bulan kemarin dilakukan penyegelan dan penutupan sementara. Kita sudah berulang melakukan upaya persuasif secara lisan, tulisan, maupun surat pemanggilan," jelas dia.
Sejatinya, Pemkot Bandar Lampung telah memberikan kesempatan kepada Bakso Sony untuk mencari jalan tengah.
Namun, kata Yanwardi, pihak Bakso Sony menolaknya.
Pemkot Bandar Lampung telah menutup enam gerai Bakso Sony.
Sebagai balasannya, Bakso Sony malah akan menutup seluruh gerainya yang ada di Bandar Lampung.
Kabar tersebut mencuat setelah terjadi polemik antara manajemen Bakso Sony dengan Pemkot Bandar Lampung terkait pajak.
Kesempatan Terakhir
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi menjelaskan, Bakso Sony diberi kesempatan terakhir untuk kembali membuka gerainya.
"Ini kita harap hanya sementara. Semoga dengan ini permasalahan terselesaikan," katanya.
Ia mengatakan, penyegelan 12 gerai yang tersisa itu guna memberikan daya desak yang lebih kepada manajemen Bakso Sony.
Sebab, sebelumnya pemkot telah bersikap persuasif.
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Bandar Lampung Yanwardi sebelumnya pernah mengatakan Bakso Sony tidak memakai tapping box sejak 2018.
Dalam kurun waktu tiga tahun tersebut, kata Yanwardi, kerugian yang dialami Pemkot Bandar Lampung akibat ketidakoptimalan pajak Bakso Sony mencapai miliaran rupiah.
"Selama ini mereka hanya setor Rp 150 juta. Itu paling besar. Kadang Rp 120-130 juta. Jadi memang berkurang hingga Rp 300 juta sebulan. Kalau tiga tahun berarti sudah berapa," beber Yanwardi.
Konsumen Setia Kecewa