Berita Terkini Nasional

Pulang Liburan, Bayi 8 Bulan Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Terdapat kisah pilu di balik kecelakaan maut di Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (22/9/2021). Seorang bayi 8 bulan ikut meninggal dunia.

Editor: Kiki Novilia
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi meninggal. Bayi 8 Bulan Meninggal dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipali. 

TIBUNLAMPUNG.CO.ID - Terdapat kisah pilu di balik kecelakaan maut di Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (22/9/2021).

Seorang bayi 8 bulan meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut hingga membuat sang ayah Ambar Prabowo (35) amat terpukul.

Ketika ditemui di kamar Jenazah RS Abdul Radjak Purwakarta, Ambar tak kuasa menahan tangis melihat jasad putrinya terbungkus kain kafan.

Ambar diketahui tak ikut dalam rombongan keluarga karena ia masih harus kerja di Pabrik.

"Niatnya kesana itu mau kondangan ke sodara, ada pernikahan di Purwodadi Jawa Tengah, setelah kondangan baru liburan ke Yogyakarta, awalnya justru saya niat ikut karena pas libur kerja, tapi ada pengunduran acara pernikahan karena PPKM. Jadi keberangkatan juga diundur," ujar Ambar kepada Tribun.

Baca juga: Pria Asal Lampung Serahkan Sertifikat Rumah karena Tak Sanggup Bayar Biaya Operasi Istri

Jadwal pernikahan yang seharusnya bulan Juni diundur menjadi September, Ambar pun tak bisa ikut karena tak kebagian jadwal libur kerja.

"Yang ikut itu cuma istri saya sama anak yang paling kecil, sopirnya itu mertua saya," kata dia.

Ambar mengizinkan sang istri ikut dengan syarat membawa bayinya, karena ia yang tinggal di rumah harus kerja tak mungkin mengurusi istri.

"Saya bolehin ikut asal sama anak, soalnya saya di rumah kerja gak mungkin ngurus bayi. Mereka berangkat hari Kamis, dan kita selalu kontekan selama perjalanan," katanya.

Ia bersama anak sulungnya tinggal di rumah, sesekali ia melakukan panggilan video call bersama sang istri dan putri kecilnya bayi 8 bulan.

Baca juga: Hanyut Terseret Ombak, Pemuda Asal Aceh Ditemukan Tak Bernyawa oleh Nelayan

"Tiap waktu juga wa an, kadang video call, saya dapat kabar terakhir itu hari Rabu dini hari sekitar jam 3," kata dia.

"Semalam itu saya masih video call pas di rest area, istri bilang katanya 100 Kilometer lagi sampe, berarti udah deket perkiraan saya paginya juga sampe di rumah," imbuhnya.

Berselang 1 jam kemudian, kabar buruk diterima Ambar.

"Pas subuh itu saya dapat kabar dari Polisi kalau mobil keluarga saya kecelakaan, waktu itu saya belum tahu kondisi keluarga saya gimana, saya juga gak tahu anak saya meninggal," ujarnya.

"Pas saya sampe sini, saya temuin dulu istri yang diarawat di IGD, tapi belum sadar, saya tanyain anak saya. Kaget banget pas saya dibawa ke kamar mayat," kata Ambar.

Ambar mengatakan, posisi sang istri memang duduk di kursi paling depan disamping sopir yang merupakan mertuanya, karena bagian depan minibus tersebut hancur besar kemungkinan luka parah.

"Kalau lihat gambar mobil memang ancur, perkiraan saya memang pasti luka parah. Tapi ternyata anak saya sama mertua saya meninggal," ujarnya sambil menahan tangis.

Kini keluarga Ambar tinggal bertiga setelah ditinggal puteri kesayangannya.

"Sekarang sama anak pertama, mudah-mudahan istri saya juga cepat sembuh, cepat sadar," ucapnya.

Liburan ke Yogyakarta 

Empat orang satu keluarga meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Cipali sepulang liburan dari Yogyakarta.

Korban selamat dalam isiden kecelakaan maut, Muhammad Raditia Putera (14), mengaku sempat memecahkan kaca mobil dan meminta pertoliongan kendaraan lain yang melintas.

Ia merasa tak sanggup sendirian menolong saudaranya yang masih berada di dalam mobil dan berusaha menyetop kendaraan lain untuk meminta bantuan, namun tak ada yang mau berhenti.

"Setelah itu gak lama datang pak polisi, saya di ambilin tandu yang lain juga dikeluarin," ucapnya.

Muhammad Raditia Putera termasuk salah satu korban dalam insiden kecelakaan tersebut yang menumpang mobil minibus XL.

Ia berhasil keluar dan selamat setelah memecahkan kaca mobil.

Ketika ditemui Tribun di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta, Rabu (22/9/2021), Raditia mengatakan, ia keluar beberapa saat setelah kejadian.

Ia tak menyangka jika minibus yang ditumpanginya mengalami insiden tersebut.

"Sejak awal saya sudah mengingatkan, ban belakang mobil itu memang terlihat kempes waktu masih di Yogyakarta," ujar Raditia.

Kondisi ban kendaraan tersebut memang kurang prima semenjak mereka tiba di Yogyakarta, rombongan keluarga asal Jakarta timur tersebut berangkat pada Kamis (16/9/2021) dari Jakarta untuk liburan di Yogyakarta.

Setibanya di Yogyakarta pada Jumat (17/9/2021) mereka tak sempat istirahat.

Jumat petang rombongan keluarga tersebut kembali ke Jakarta namun singgah beberapa hari di wilayah Bojonegara, Jawa tengah.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan pulang pada Selasa petang (21/9/2021).

"Kita berangkat dari Bojonegara itu Selasa Sore, saya lihat sopir udah ngantuk, kita sempetin berhenti di rest area Tol Cipali hampir tengah malam," kata dia.

Selama beristirahat di rest area Raditia mengira mereka akan menginap istirahat di sana, sebab melihat waktu yang sudah hampir dini hari, sang sopir tentu perlu istirahat.

"Pas di rest area, saya habis shalat balik lagi ke mobil sopir masih tidur, saya kira nginep disitu kasian sopirnya juga cape. Tapi malah lanjut jalan," imbuhnya.

Setelah melanjutkan perjalanan, Raditia mulai merasakan hal tidak menyenangkan saat melihat kondisi sopir mulai kelelahan menahan kantuk.

"Saya kebetulan duduk di seat dua, belakang sopir, jadi saya liat dia ngantuk gitu, sempet minta istirahat, kata saya mending telat pulang lanjut besok," katanya.

Tak lama kemudian insiden nahas tersebut terjadi.

"Saya mulai ngerasain ban belakang itu emang kurang angin, mobil juga rasanya goyang," kata dia.

"Gak lama setelah itu meledak, oleng ke kiri semua teriak, yang saya lihat terkahir di depan itu bak truck setelah itu saya gk liat apa-apa lagi," ujar Raditia.

Setelah beberapa saat ia kemudian tersadar dari pingsannya, lalu ia memanggil saudaranya yang lain dan merangkak naik ke jendela kedua.

"Kaca emamg udah pecah, saya naik untungnya badan gak kejepit, terus dobrak kaca keluar lewat kaca, terus saya tarik-tarikin sodara yang masih sadar di dalam," kata dia.

Ia tak sanggup menolongnya sendiri, lalu ia sempat meminta bantuan menyetop kendaraan di sekitar tol, namun tak ada yang berhenti.

"Setelah itu gak lama datang pak polisi, saya di ambilin tandu yang lain juga dikeluarin," ucapnya.

Pulang liburan

Terjadi kecelakaan maut di Kilometer 74+600 Jalur B Tol Cipali Arah Jakarta, Kelurahan Cikopo Kabupaten Purwakarta, Rabu (22/9/2021)  sekira pukul 04.40 WIB.

Informasi yang dihimpun kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil minibus dan truk itu mengakibatkan 4 orang tewas, dan 8 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kendaraan berjenis minibus XL dengan nomor polisi B 2935 TRB, diketahui hilang kendali karena sang pengemudi kelelahan dan ban belakang kendaraan pecah.

Akibatnya minibus bermuatan 11 penumpang tersebut menabrak kendaraan truk yang tengah melaju didepannya.

Kepala Unit Laka Polres Purwakarta, Ipda Jamal mengatakan, semua korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta.

Satu orang korban meninggal dunia yang merupakan sang sopir diketahui meninggal di tempat, 3 korban lainnya meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.

"Semua korban dilarikan ke rumah sakit, data korban sendiri yakni, 4 orang meninggal dunia termasuk sang sopir, 4 orang luka berat, dan 4 orang lainnya luka ringan, total ada 12 korban termasuk sang sopir," ujar Ipda Jamal ketika diwawancara di Rumah Sakit Abdul Radjak Jalan Raya Bungursari, Kabupaten Purwakarta,  Rabu (11/9/2021).

Korban merupakan satu keluarga yang berasal dari Jakarta Timur, kecelakaan terjadi ketika dalam perjalanan pulang menuju Jakarta usai berwisata ke wilayah Yogyakarta.

Hingga kini kondisi para korban tengah di rawat di RS Abdul Radjak Purwakarta.

"Semuanya masih menjalani perawatan, tadi pihak Jasa Raharja juga sudah meninjau para korban," kata dia.

Mengenai kronologi, ia menjelaskan, minibus yang dikendarai Akmaludin korban kecelakaan meninggal dunia tengah melaju di jalur cepat dari arah Cirebon menuju Jakarta.

"Ketika melitas di jalur cepat ban belakang kendaraan itu pecah, sopir hilang kendali dan oleng ke arah kiri, kemudian menabrak kendaraan truk yang tengah melaju di jalur lambat sebelah kiri," imbuhnya.

Baca juga: Baru Terbongkar, Ada Air dan Pembersih Lantai Diduga untuk Bersihkan TKP Pembunuhan di Subang

Mengenai identitas truk tersebut, Ipda Jamal mengatakan, pihaknya belum mengetahui identitas kendaraan, ia masih menunggu rekaman CCTV milik Jasa Marga guna mengetahui identitas pengendara truck tersebut. ( TribunCirebon.com )

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved