UMKM Lampung

Kuliner Lampung, LiwaCoffee Tawarkan Kopi Bubuk Robusta Harga Mulai Rp 80 per Kg

Kuliner Lampung, LiwaCoffee merupakan satu di antara merek kopi bubuk robusta yang ada di Lampung Barat.

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Anggota DPD RI dr. JIHAN NURLELA saat berkunjung ke LiwaCoffee. Kuliner Lampung, LiwaCoffee Tawarkan Kopi Bubuk Robusta Harga Mulai Rp 80 per Kg. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Kuliner Lampung, LiwaCoffee merupakan satu di antara merek kopi bubuk robusta yang ada di Lampung Barat.

Pemilik LiwaCoffee Didi Mashudi Ahmad (32) mengungkapkan alasannya mengambil LiwaCoffee sebagai nama merek usahanya.

"Karena Lampung Barat sudah sangat familiar dengan kopinya bahkan smpai ke mancanegara," kata Didi, Jumat (24/9/2021).

"Di sisi lain, masyarakat umum di luar Lampung Barat menyebutnya dengan Liwa karena nama Liwa di ingatan mereka, Lampung Barat adalah Liwa," sambungnya.

LiwaCoffee yang berlokasi di Gang Pekonan Kelurahan Way Mengaku, Balik Bukit, Lampung Barat itu menyediakan produk kopi bubuk robusta dengan dua varian, yakni petik merah dan premium.

"Petik merah harga per kilogramnya Rp 130.000," ungkap Didi.

"Sementara untuk yang premium, harganya Rp 80.000 per kilogram," tambahnya.

Didi menerangkan, awal mulai ia bergerak di usaha kopi bubuk robusta karena peluang usaha tersebut terbuka lebar di wilayah Lampung Barat ini.

"Tergerak karena melihat begitu melimpahnya kopi di Lampung Barat, serta hasil dari beberapa petani yang menceritakan harga kopi cenderung lemah di kala panen raya," jelas Didi.

"Atas dasar itulah saya bekerja sama dengan salah satu petani untuk berkolaborasi dengan skema panen agar petani tidak menjual kopi biasa," imbuh dia.

Namun, lanjut dia, petani disarankan olehnya untuk memanen kopi petik merah yang nantinya Didi sendirilah yang akan menampungnya.

"Karena perbandingan antara harga kopi petik merah bisa 2 atau bahkan 3 kali lipat dari kopi biasa," kata dia.

Didi mengaku, meski dengan modal yang terbatas, mekanisme tersebut telah ia jalankan.

"Alhamdulillah sudah berjalan, bahkan tidak hanya dijual ke LiwaCoffee," ujar dia.

Di samping itu, menurutnya, petani kini sudah dapat meningkatkan kualitas kopi sendiri, tidak hanya meningkatkan kuantitas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved