Berita Terkini Nasional

Majikan Dilaporkan Hilang, Ternyata Meninggal karena Dicangkul Pelaku

Kesal karena ketahuan mengambil uang Rp 1 juta, seorang pemuda di Muarojambi, Jambi tega membunuh majikannya sendiri menggunakan cangkul.

(Tribunjambi.com/Hasbi Sabirin)
Satreskrim Polres Muarojambi, saat melakukan olah TKP Selasa (21/09/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kesal karena ketahuan mengambil uang Rp 1 juta, seorang pemuda di Muarojambi, Jambi tega membunuh majikannya sendiri menggunakan cangkul.

Pelaku pembunuhan kemudian membonceng jasad korban pakai motor dan menguburnya di kandang ayam tak jauh dari TKP pembunuhan. 

Terungkapnya kasus pembunuhan yang dilakukan AP (23) terhadap majikannya di Muarojambi, Jambi menghebohkan warga.

Pasalnya, AP melaporkan ke polisi bahwa majikannya DM (50) hilang.

Bukannya hilang, korban ternyata dihabisi oleh AP menggunakan cangkul.

Baca juga: Cari Kesempatan Saat Istri Kerja, Ayah Rudapaksa 2 Anak Kandung Selama 8 Tahun

Baca juga: Viral Bocah Hendak ke Sekolah Naik Gabus Styrofoam Seberangi Sungai di Sumsel

Adapun aksi pembunuhan tersebut bermula pada Sabtu (18/9/2021) sekira pukul 04.30 WIB.

Saat itu, pelaku yang berinisial AP (23) ketahuan mencuri uang milik korban sebesar Rp 1.050.0000.

"Karena kesal setelah ketahuan, akhirnya pelaku melaksanakan niat jahatnya dengan menganiaya korban menggunakan cangkul sampai meninggal," ujar Kasat Reskrim Polres Muarojambi AKP Khoirunnas, dikutip dari Tribun Jambi.

Setelah korban tewas, pelaku lalu menyeret jasad korban menggunakan sepeda motor.

Jasad korban kemudian dikubur di kandang ayam yang tak jauh dari lokasi pelaku menghabisi korban.

Baca juga: Mobil Bergoyang di Pinggir Jalan, Ternyata Isinya Muda Mudi Dimabuk Asmara

Baca juga: Nasib Ayah Dicurigai sebagai Pelaku Pembunuhan, Dimusuhi Anak dan Pisah dengan Istri

Kemudian, sepeda motor korban juga dibuang oleh pelaku di lokasi yang tak jauh dari tempat korban dikubur.

Untuk menghilangkan jejak atas aksinya, pelaku berpura-pura melaporkan bahwa korban hilang ke Polres Muarojambi.

Namun, saat polisi tiba di tempat kejadian, pihaknya merasakan ada kejanggalan.

"Dasar laporan itulah kami pihak Polres Muarojambi melakukan penyelidikan."

"Namun, ada kejanggalan dan kami mencurigai bahwa pelaku pembunuhan adalah sang pelapor itu sendiri," ungkapnya.

Setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui telah menghabisi nyawa korban.

Pelaku saat ini sudah diamankan oleh Satreskrim Polres Muarojambi.

Pelaku pembunuhan mengaku dihantui

Sebelumnya, seorang pelaku pembunuhan mengakui dihantui arwah korbannya saat bersembunyi di beberapa tempat selama pelariannya.

Pelaku pembunuhan bernama Adi Setiawan (22) yang membegal korbannya hingga jatuh dan meninggal dunia di Jalan Pemuda atau depan Balaikota Semarang, merasa lelah dalam pelariannya.

Adi mengaku sempat kabur dan sembunyi di Subang, Jawa Barat lalu pindah ke Pekalongan, Jawa Tengah dan kembali lagi ke Semarang karena merasa lelah.

Meski sudah kabur hingga ke Subang, Adi mengaku arwah korban tetap saja menghantuinya sehingga ia memilih kembali ke Semarang dan menyerahkan diri ke polisi. 

Pelaku tak hanya ketakutan dihantui arwah korban tapi juga menderita sakit fisik punggunnya tak bisa diluruskan.

Adi memang berhasil menghindari kejaran polisi selama sembilan hari, tetapi di lima hari terakhir pelariannya ia merasa mendapat teror dari korban yang telah meninggal dunia.

"Iya korban terus hadir dalam mimpi selama lima hari ini," ujarnya dengan wajah memelas di depan polisi saat Konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Rabu (15/9/2021).

Ia mengaku, tak hanya dihantui sosok korban. Ia juga merasa punggungnya sangat sakit dan tak bisa diluruskan.

"Punggung bungkuk gak bisa diluruskan saat tidur," katanya.

Ia menjelaskan, rangkaian teror dari arwah korban itu menjadi alasannya kembali ke Kota Semarang. 

"Lima hari digituin terus jadi saya milih balik ke Semarang," tuturnya. 

Ia menyebut, setelah beraksi lantas melarikan diri.

Ia kabur ke Subang menggunakan bus dari daerah Mangkang.

"Saya ke Mangkang diantar pacar," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Adi Setiawan (22) pelaku begal di Jalan Pemuda atau depan Balaikota Semarang sempat buron berhasil ditangkap polisi di sekitaran Poncol, Kota Semarang, tadi malam, Selasa (14/9/2021) sekira pukul 22.00 WIB.

Pelaku yang seorang pengangguran warga Jalan Keper, Kuningan, Semarang Utara, sempat kabur ke daerah Subang, Jawa Barat.

Tim Resmbob Satreskrim Polrestabes Semarang sempat memburu pelaku ke wilayah Subang, namun tak berhasil membekuk pelaku yang sudah mengendus keberadaan polisi.

Pelaku lalu kabur ke Kota Pekalongan, kemudian kembali ke Semarang.

Pelaku yang sempat buron selama sembilan hari tersebut saat kejadian berperan sebagai eksekutor atau berperan menendang motor korban hingga terjatuh.

Korban meninggal dunia di lokasi kejadian yakni Sayyud Bintang (20) warga Manyaran, Semarang Barat.

Korban luka, Slamet Riyadi (19) warga Mayangsari, Semarang.

Kondisi sekarang masih dalam perawatan.

"Iya pelaku Adi tadi malam baru kita tangkap selepas kabur dari Subang," ucap Wakapolrestabes Semarang, AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (15/9/2021).

Ia menuturkan, korban ditangkap tanpa perlawanan di Jalan Poncol.

Selain Adi Setiawan, dua pelaku lain masing-masing Adi Pratama (27) warga Sarirejo, Semarang Timur dan M Haidar (22) warga Purwosari, Semarang Utara telah terlebih dahulu diamankan.

Komplotan itu terhitung berbahaya lantaran melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk wiski.

"Betul, mereka bertiga saat beraksi terpengaruh minuman keras," katanya.

Ia menyebut, kedua korban sebenarnya sudah diintai pelaku saat sedang makan di sebuah warung makan di daerah Pusponjolo.

Selepas makan, korban kembali merasa diikuti para pelaku di depan Stasiun Poncol sehingga memilih mempercepat laju motornya.

Para korban lalu memilih mencari jalur ramai kendaraan yakni ke Jalan Pemuda.

Sayang, para pelaku sudah terlanjur beringas sehingga tetap membegal korban meski di Jalan tersebut terhitung ramai kendaraan.

"Para pelaku tetap beraksi dengan menendang motor korban hingga jatuh, " ujarnya.

Ia menambahkan, selepas itu mereka berbalik arah lalu mengambil dua handphone dan dompet milik korban.

Mereka tak peduli meski para korban sudah tak berdaya.

Setelah itu mereka kabur dengan melawan arus.

"Ketiga pelaku lari ke Kampung Tlumpahan, Purwosari, Semarang Utara," imbuhnya.

Para pelaku dijerat pasal 365 ayat 4 ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Simak berita terkini Tribun Lampung lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemuda Habisi Majikan, Jasad Dikubur di Kandang Ayam, Pelaku Pura-pura Melapor Korban Hilang.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved