Manfaat Daun Pepaya, Efektif Jadi Bahan Obat Luka Bakar

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kemampuan daun pepaya dalam mengatasi permasalahan kesehatan sudah cukup sering diuji oleh ahli kesehatan. Satu di antara pengujian tersebut mengenai manfaat daun pepaya dalam menjadi bahan obat luka bakar.

Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang karena ada kontak dengan sumber panas, seperti kobaran dan jilatan api, air dan benda panas, listrik, bahan kimia, serta panasnya matahari.

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi luka bakar yang terjadi di Indonesia hanyalah sebesar 0,7%.

Akan tetapi besaran angka tersebut tergolong tertinggi pada usia 1-4 tahun.

Luka bakar diketahui dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit, hingga gangguan serius pada paru-paru, ginjal, dan hati.

Baca juga: Khasiat Daun Pepaya, Hambat Sel Kanker Usus Besar

Perawatan dan rehabilitasi luka bakar umumnya memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga terlatih dan terampil.

Untuk itu diperlukan alternatif lain untuk mengobati, mencegah, menghambat atau membunuh bakteri dengan harga yang terjangkau.

Satu di antaranya alternatifnya adalah memanfaatkan zat aktif dalam tanaman obat.

Satu di antara tumbuhan yang berkhasiat sebagai tanaman obat adalah daun pepaya.

Rupanya daun ini dinilai efektif dalam menjadi bahan obat luka bakar.

Baca juga: Manfaat Daun Pepaya Bisa Jadi Solusi Penyakit Wasir

Hal tersebut ditemukan dalam jurnal ilmiah 'Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) terhadap Luka Bakar Terinfeksi' (2020) karya Solikhatin Niza dkk.

Mereka menemukan manfaat daun pepaya, terutama ekstraknya terbukti dapat digunakan sebagai alternatif penyembuhan luka bakar.

Hal itu karena daun pepaya kaya akan kandungan vitamin C yang dapat memicu pembentukan kolagen yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka.

Tak hanya itu, adapula kandungan enzim papain dan senyawa flavonoid yang memiliki sifat antiseptik.

Penelitian Januarsih Iwan dan Nur Atik tahun 2010 pun menemukan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya dapat
mempercepat regenerasi epidermis dan granulasi jaringan pada luka sayat kulit hewan mencit.