Berita Terkini Nasional
Pengusaha Angkutan Sewa Pembunuh Bayaran Tembak Paranormal, Sakit Hati Istri Ditiduri
Seorang pengusaha angkutan sewa pembunuh bayaran tembak paranormal, sakit hati istri ditiduri saat melakukan ritual pasang susuk.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGERANG - Seorang pengusaha angkutan sewa pembunuh bayaran tembak paranormal, sakit hati istri ditiduri saat melakukan ritual pasang susuk.
Diketahui, paranormal tersebut ternyata seorang ustaz.
Sang ustaz meninggal ditembak di depan rumahnya, dan pelakunya ternyata pembunuh bayaran.
Peristiwa penembakan ustaz berinisial A tersebut terjadi di Tangerang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menceritakan kronologi terkait penembakan seorang ustaz di Tangerang.
Baca juga: VIRAL Balita Dijadikan Manusia Silver dan Diajak Mengemis di Tangerang Selatan
Menurut kesaksian istri dan tetangga korban, kata Yusri, pada 18 September 2021 lalu, sekira pukul 18.15 WIB, korban sedang berada di depan rumahnya, di Kecamatan Pinang, Tangerang.
Tak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara tembakan di depan rumah.
Sang istri yang penasaran, kemudian memeriksa situasi depan rumahnya.
Betapa kagetnya, ia menemukan A tergeletak di depan rumah.
Korban lantas dibawa ke rumah sakit, namun nahas di pertengahan jalan menuju rumah sakit, korban telah meninggal dunia.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Buka Pintu Darurat, Citilink Mendarat Darurat di Palembang
"Istri dan tetangga menjadi saksi adanya suara tembakan, dan menemukan A tergeletak di depan rumahnya."
"Pada saat dilarikan ke rumah sakit, A meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit," kata Yusri dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh Kompas Tv, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Mimin Pernah Saling Ledek dengan Korban Pembunuhan di Subang, tapi Bantah Lakukan Teror
Tiga Orang Ditangkap, Satu DPO
Atas kejadian penembakan itu, Yusri mengabarkan tim gabungan kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap tiga oknum yang terlibat kasus penembakan kepada ustaz di Tangerang ini.
Yusri menyebut, ketiganya saat ini resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka yakni M (inisiator), K (eksekutor) dan S (joki motor yang membantu K untuk melarikan diri).
Dikabarkan Yusri, M yang merupakan pengusaha angkutan diamankan pihak kepolisian di Serang, Banten, pada Kamis lalu.
Sementara K dan S diamankan masih dalam satu lokasi yang sama, di Serang, Banten.
Selain ketiga tersangka tersebut, polisi saat ini juga tengah melakukan pencarian terhadap satu oknum lagi yang statusnya masih DPO.
Ustaz Ternyata Seorang Paranormal
Pada kesempatan yang sama pula, Yusri mengatakan bahwa A yang dikabarkan adalah ustaz, kini diketahui ternyata seorang paranormal.
Diceritakan Yusri, A merupakan seorang paranormal dan bahkan telah menjalankan pekerjaannya ini selama kurang lebih 20 tahun.
Pada tahun 2010, A kedatangan seorang pasien yang ternyata adalah istri tersangka inisiator penembakan, M.
Istri dari M, kata Yusri, berencana ingin berobat kepada A.
"Kita ketahui, korban ini memang bekerja sudah hampir 20 tahun sebagai paranormal, sering mengobati orang," terang Yusri.
Pernah Berhubungan dengan Istri Tersangka
Menurut informasi dari tersangka M, istrinya yang dikabarkan datang berobat ke paranormal A, pada saat pengobatan berlangsung, A justru melakukan hubungan tak senonoh dengan istri M.
"Istri tersangka berobat ke korban yang merupakan paranormal di 2010."
"Istri tersangka ingin pasang susuk, tapi yang terjadi itu (hubungan tak senonoh)," kata Yusri bersumber dari pengakuan tersangka M.
Kabar tersebut akhirnya sampai ke M, karena pelaku menemukan pesan singkat di handphone sang istri.
Namun sang istri mengelak dan menutupinya.
Hingga akhirnya pada tahun 2019, istrinya mengaku jika ia telah berhubungan dengan A.
Mendengar pengakuan tersebut, M naik pitam dan bermaksud ingin balas dendam dengan A.
Untuk itu, Yusri mengabarkan, motif penembakan ini adalah karena ingin balas dendam.
Tersangka M merasa sakit hati atas perlakuan A ke istrinya.
Polisi Periksa 12 Saksi
Sebelumnya, Yusri mengatakan pihaknya sudah memeriksa 12 saksi terkait penembakan itu.
Yusri dan tim penyidik juga telah melakukan analisis rekaman CCTV.
"Sampai kemarin sudah ada 12 saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan."
"Termasuk analisis rekaman CCTV dan proyektil peluru masih dikerjakan Labfor," kata Yusri Kepada Tribunnews.com, Minggu (26/9/2021).
Yusri menambahkan, pihaknya menemui sejumlah kesulitan dalam mengusut kasus ini.
Di antaranya adalah tidak ada saksi yang menyaksikan peristiwa itu di lokasi dan rekaman CCTV yang gelap sehingga menyulitkan analisis dari bukti tersebut.
"Masih menganalisis alat-alat bukti yang ada. Memang ada kesulitan karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian, hanya mendengar suara tembakan."
"Termasuk rekaman CCTV dari warga yang kondisinya gelap dan sudut gambarnya memang sulit dianalisis."
"Tapi tim masih bekerja termasuk juga keterangan-keterangan saksi," jelas Yusri.
Eksekutor dan Joki Gunakan Atribut Ojol
Mengutip TribunJakarta.com, sang eksekutor, K dan joki motor, S, dikabarkan menggunakan atribut ojek online untuk mengintai korban.
Bahkan saat melakukan penembakan kepada A dari depan rumahnya.
Ketua RW 05, Kecamatan Pinang, Ahmad Mangku menjelaskan sebelumnya ada dua pria tidak dikenal duduk di dekat warung dekat tempat kejadian.
"Saat sebelum kejadian, dua orang itu sudah tiga hari duduk terus di warung. Orangnya itu (pelaku) beli es terus. Pake jaket ojol," jelas Ahmad, Minggu (19/9/2021).
Menurutnya, motor yang digunakan ada dua yang selalu diparkir berjarak 20 meter dari lokasi kejadian.
Saat korban di depan rumah, K langsung melancarkan aksinya.
Seusai melakukan penembakan, K lantas menghampiri S yang telah siap berada di motornya.
Mereka berdua dengan cepat langsung pergi melarikan diri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com