Berita Terkini Artis

Alibi Anak Nia Daniaty Dilaporkan Kasus Penipuan CPNS: Cuma Kursus Simulasi Tes CAT

Anak Nia Daniaty, Olivia Daniaty bantah tudingan palsukan surat BKN yang dilayangkan Agustin.

Penulis: Putri Salamah | Editor: Heribertus Sulis
YouTube/KH Infotaiment
Ilustrasi. Dilaporkan Atas Penipuan Berkedok CPNS, Olivia Daniaty Bantah Palsukan Surat BKN. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Kasus dugaan penipuan berkedok CPNS yang dilakukan anak Nia Daniaty, Olivia Nathania masih berlanjut.

Kabar yang menyebut Olivia Daniaty atau yang akrab disapa Oi ini membuatnya angkat bicara.

Olivia muncul untuk mengklarifikasi sejumlah tuduhan yang beberapa waktu belakang ini menyeret namanya.

Tak hanya tuduhan penipuan, Oi juga dituding melakukan pemalsuan dokumen terbitan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Oi diduga memalsukan Surat Keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terbitan BKN untuk menjerat para korbannya.

Baca juga: Anak Nia Daniaty Bantah Lakukan Penipuan, Olivia Nathania Sebut Pelapor Rekrut Korban

Baca juga: Nasib Menantu Nia Daniaty Kini di Ujung Tanduk setelah Dilaporkan Kasus Penipuan CPNS

Mengenai kabar itu, Olivia Daniaty pun membantah hal tersebut.

Bantahan itu diungkapkan Olivia dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotaiment, Kamis (30/9/2021).

“Saya tidak tahu mengenai hal tersebut. Bentuknya saja saya nggak tahu,” kata Olivia saat jumpa pers.

Melalui kuasa hukumnya, Olivia Daniaty pun meminta pihak berwajib untuk mengusut dalang pembuatan surat tersebut.

Kuasa hukum Oi, Susanti Agustina, menyebut tudingan tersebut sangat merugikan kliennya.

“Kita  minta yang berwajib untuk membuka kasus ini. Apalagi soal pemalsuan dokumen negara itu harus dibuka siapa pelakunya,” ujar Susanti.

Olivia juga menyatakan, bahwa yang ia selenggarakan merupakan kursus persiapan Computer Assisted Test (CAT) yakni simulasi untuk mengikuti ujian menjadi CPNS lewat jalur prestasi.

Olivia pun dengan tegas membantah tudingan penipuan yang dilayangkan oleh salah satu korban bernama Agustin.

“Saya jabarkan persiapan untuk CAT yang menyangkut pembahasan soal. Bahkan anaknya ibu Agustin juga ikut kok. Pembahasan soal nanti kira-kira yang keluar apa,” ujar Olivia.

Oi pun menjelaskan dari mana soal-soal latihan CPNS ia dapatkan untuk diberikan kepada orang-orang yang mengikuti kursus kepadanya.

“Dari mana soalnya saya dapat kalau misalnya kalian mau tanya, ya soal dari tahun-tahun sebelumnya kita bahas lagi,” sambungnya.

Oi pun juga menjawab tudingan lainnya soal ia menyuruh seseorang bernama Eki untuk menyamar sebagai pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Anak Nia Daniaty ini mengaku tak tahu menahu terkait tudingan tersebut.

“Saya tidak tahu menahu, jadi kalau misalkan ditanya yang lain-lain (saya nggak tahu),” kata Oi.

Bantah Menghilang dan Lari dari Tanggung Jawab

Pada kesempatan itu juga, Olivia membantah tudingan menghilang dan lari dari tanggung jawab.

Olivia dituding menghilang bak ditelan bumi setelah menyetujui perjanjian melunasi sejumlah uang kepada terduga korba dalam waktu seminggu.

Oi sapaan akrabnya itu membantah tudingan itu dengan membawa bukti-bukti yang memperkuat bantahannya.

“Perjanjian satu minggu (melunasi) tapi Oi menghilang tidak ada kabar? Kan kita bisa buktikan dengan bukti pentransferan makanya ini saya bawa semua data. Tetapi kenapa saya tidak mau tunjukkan semua, biar kepolisian saja,” ungkap Oi.

Anak Nia Daniaty itu pun mengungkapkan alasannya yang susah diajak bertemu.

“Saya dicari susah segala macam, kalau mbak di posisi saya misalkan diminta ketemu setiap hari apakah mbak bisa?” ujar Oi.

“Sedangkan ada urusan lain yang harus saya kerjakan,” tambahnya.

Dilaporkan Atas Penipuan 225 Orang

Diduga Oi sapaan akrabnya melakukan penipuan bersama sang suami, Rafly N Tilaar.

Menantu Nia Daniati itu diketahui adalah anggota taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP).

Tak hanya dugaan kasus penipuan, Oi dan suami juga melakukan pemalsuan surat.

Anak perempuan Nia Daniaty itu diduga menipu ratusan orang dengan iming-iming akan menjadikan korban sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Oi dan Raf memberikan iming-iming kepada para korban bahwa akan diloloskan menjadi PNS melalui jalur prestasi.

Tak hanya itu, anak pelantun 'Gelas-gelas Kaca' itu mengaku kepada korbannya memiliki link yang bisa meloloskan korban untuk mengisi jabatan-jabatan strategis di Dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ratusan korban yang percaya kepada wanita yang akrab dipanggil Oli itu rupanya ditipu.

Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum korban, Odie Hodianto.

Diungkapkan Odie, para korban yang tertarik tersebut mentransferkan sejumlah uang tunai ke rekening milik Oi dan Raf.

"Mereka awalnya menyampaikan ada peluang PNS lewat jalur prestasi atau mereka satu yang diberhentikan tidak hormat dan meninggal karena Covid-19. Itu buat mereka (korban) tertarik kasih uang ke Oli dan Raf," kata Odie.

Tak hanya itu saja, dibeberkan Odie, Oi dan Raf juga melakukan pemalsuan surat berkop Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Pelaku juga memalsukan surat berkop Badan Kepegawaian Negara dengan tanda tangan kepala BKN yang aspal. Di surat itu tertera Terhitung Mulai Tanggal (TMT) seolah-olah korban diterima sebagai PNS untuk memulai bekerja, tapi setelah dicek di BKN itu semua palsu," ungkap Odie.

Perwakilan korban akhirnya melaporkan Oli dan RAF ke Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Odie mengungkapkan bahwa korban penipuan yang dilakukan anak Nia Daniati itu berjumlah 225 orang.

Hal itu dilakukan hanya dalam kurun waktu 2019-2020.

Dikatakan Odie, penipuan yang dilakukan Oli bersana suaminya ini mencapi miliaran rupiah.

"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp 9,7 miliar lebih," ujar Odie.

Odie menyebut Oli dan suami menipu ratusan orang dengan modus iming-iming korban akan mengisi jabatan di beberapa instansi.

"Modusnya mengiming-imingi korban untuk diloloskan mengisi kekosongan jabatan dibeberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," lanjutnya.

Korban-korban, tambah Odie, terperdaya janji Oli untuk mengisi posisi jabatan PNS strategis.

Odie pun menyebut kerugian para korban pun bermacam-macam, mulai dari Rp 25 juta sampai yang terbesar Rp 156 juta.

Korban penipuan mengaku mentransfer sejumlah uang ke rekening Oli dan Raf.

Namun, tak ada satu pun korban yang lolos untuk mengisi posisi PNS yang dijanjikan oleh Oli dan suami.

Anak Nia Daniaty itu disebut malah menghilang dan tak bisa dihubungi.

"Korban sudah mentransfer sejumlah uang namun sampai pada saat waktu yang dijanjikan untuk lolos PNS, pelaku tak bisa dihubungi," terangnya. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved