Apa Itu

Apa Itu Paragraf Induktif dan Contohnya

Satu di antara jenis paragraf adalah Paragraf Induktif. Tapi Apa Itu Paragraf Induktif? Berikut penjelasan selengkapnya.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
kompas.com
ilustrasi Apa Itu Paragraf Induktif dan Contohnya 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam bahasa Indonesia, terdapat istilah Paragraf Induktif. Lalu Apa Itu Paragraf Induktif?

Bila maknanya dilihat secara terpisah, paragraf merupakan sebuah bagian yang sangat penting dalam setiap karya tulisan.

Sementara induktif memiliki arti berupa bersifat (secara) induksi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf merupakan bagian dalam suatu karangan/tulisan.

Paragraf biasanya mengandung satu ide pokok pikiran dan penulisannya dimulai dengan garis/baris baru.

Baca juga: Apa Itu Kalimat Aktif, Cek Bedanya dengan Kalimat Pasif

Dalam suatu tulisan, paragraf biasanya ditandai dengan penulisan yang menjorok ke dalam pada baris pertama.

Selanjutnya, paragraf terdiri dari suatu rangkaian kalimat yang memuat suatu ide atau gagasan yang terjalin satu sama lain.

Menurut Suladi (2014) dalam Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf, pada dasarnya paragraf merupakan seperangkat kalimat yang saling berhubungan, yang secara bersama dipakai untuk menyatakan atau mengembangkan gagasan.

Dalam satu paragraf, terdapat kalimat yang berisi gagasan utama dan gagasan pendukung.

Kalimat pendukung sendiri berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.

Baca juga: Apa Itu Kalimat Imperatif, Si Kalimat Perintah

Berdasarkan letak gagasan utama, paragraf dapat dibedakan menjadi empat jenis.

Di antaranya, paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, dan ineratif.

Lalu, apa itu Paragraf Induktif?

Paragraf Induktif

Secara umum, Paragraf Induktif adalah paragraf gagasan utamanya terletak di kalimat akhir paragraf.

Paragraf ini diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi pendukung gagasan utama.

Ciri lain yang menandai kalimat induktif adalah penggunaan konjungsi “jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, “berdasarkan uraian di atas”, dan “dengan demikian”.

Konjungsi tersebut menunjukkan kesimpulan atau relasi sebab-akibat.

Berikut contoh Paragraf Induktif:

Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 jumlah komodo sebanyak 2.430 ekor, pada 2017 sebanyak 2.884 ekor, sedangkan 2018 sebanyak 2.879 ekor. Monitoring terus dilakukan setiap tahun. Hal ini agar populasi komodo tidak punah. Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim dan prilaku manusia. Maka dari itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stabil namun kita harus tetap menjaga kelestarian alam dan habitat komodo.

Sementara itu, selan Paragraf Induktif terdapat juga jenis paragraf yang lainnya, yakni Paragraf deduktif.

Paragraf Deduktif

Berlawanan dengan Paragraf Induktif, gagasan utama paragraf deduktif berada di awal kalimat dalam paragraf.

Sedangkan kalimat setelahnya merupakan penjelas untuk mendukung gagasan utama.

Gagasan utama atau ide pokok biasanya berupa pernyataan umum.

Contoh:

Komodo merupakan hewan langka yang dilindungi. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 tercatat 2.884 ekor komodo di Taman Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi karena jumlahnya sedikit. Penyebab langkanya komodo akibat habitat komodo yang semakin hari semakin tercemar.

Paragraf deduktif-induktif

Paragraf deduktif-induktif yang disebut juga campuran.

Adapun letak gagasan utamanya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.

Meskipun gagasan utama disebut dua kali, bukan berarti berlawanan.

Gagasan utama di akhir kalimat dalam paragraf berfungsi mempertegas gagasan utama di awal kalimat dalam paragraf.

Paragraf Ineratif

Paragraf inretaif merupakan paragraf yang gagasan utamanya ada di tengah paragraf.

Kalimat pendukungnya mengapit kalimat yang mengandung gagasan utama.

Baca juga: Apa Itu Bilangan Prima dalam Matematika

Itulah penjelasan tentang Apa Itu Paragraf Induktif dan contoh Paragraf Induktif. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Baca apa itu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved