Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, Menyusuri Kelamnya Masa Penjajahan di Goa Belanda dan Jepang
Konon, tempat wisata di Bandung ini menjadi tempat penyiksaan para tahanan di masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Dedi Sutomo
Dikisahkan bahwa kendaraan pun bisa memasuki lorong ini mengingat ukurannya yang besar, yakni kira-kira setinggi 3,25 meter dan lebar 4 meter.
Goa ini tembus ke bagian belakang bukit yang menjadi jalan potong para pelancong ke daerah Maribaya yang berjarak 5 kilometer.
Selepas penjajahan Belanda berakhir, goa ini diduduki oleh militer Jepang.
Mereka juga membangun goa di lokasi yang sama.
Terowongan itu dibangun pada 30 tahun kemudian sejak berdirinya Goa Belanda, tepatnya pada 1942.
Lokasinya diketahui sekitar 600 meter dari gerbang Taman Hutan Raya.
Serupa dengan Goa Belanda, goa buatan Jepang ini juga difungsikan sebagai fasilitas militer, yaitu barak militer.
Jika pada Goa Belanda terdapat 15 lorong, di Goa Jepang lorong tersebut berjumlah 18 bunker yang masih dalam keadaan aslinya.
Bunker itu pun memiliki fungsi yang berbeda.
Ada yang berfungsi sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan.
Ada pula yang berperan menjadi gudang dan dapur.
Bunker tersebut dibangun dengan jarak yang saling berdekatan, yaitu kira-kira 30 meter.
Berbeda dengan Goa Belanda yang berdinding semen, Goa Jepang cenderung lebih alamiah.
Lantainya hanya terbuat dari tanah, berbentuk gumpalan-gumpalan bundar akibat proses pendinginan.
Tingginya juga hanya 2,50 meter, disesuaikan dengan tinggi orang Jepang saat itu.