Berita Terkini Nasional

Seberangi Sungai Deras Demi ke Sekolah, Guru dan Murid di Sulawesi Selatan Naik Rakit

Sebuah video menampilkan perjuangan guru dan siswa di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.

Penulis: rio angga | Editor: Dedi Sutomo
kolase Youtube Tribun Timur
Viral Guru dan Murid Naik Rakit Seberangi Sungai Deras Demi ke Sekolah 

Ia menjelaskan sungai hanya bisa dilewati saat aliran sungai tidak begitu deras.

Jika deras ataupun hujan lebat, mereka harus menunggu lebih lama sampai situasi reda.

"Beberapa kali mereka terjebak dan tidak bisa pulang. Karena saat hendak pulang hujan deras, aliran sungai juga deras sehingga mereka terpaksa menunggu lama. Bahkan ada siswa saya yang menangis karena sudah lapar," jelasnya.

Ia mengatakan tidak ada jalan lain kecuali menyeberang menggunakan rakit dan berjibaku dengan derasnya arus sungai.

Hal itu lantaran jembatan penghubung antara Desa Belawae Timur dan Desa Belawae Barat ambruk sejak tahun 2020.

"Sejak jembatan ambruk diterjang banjir bandang, akan sulit menyeberang saat air tinggi. Jadi harus menggunakan rakit. Tapi, jika tak hujan, masih bisa dilewati. Tapi Alhamdulillah, murid tetap antusias meski perjuangan melintasi sungai cukup berat," tambahnya.

Hasmi berharap pemerintah Kabupaten Sidrap segera membangun jembatan.

Hal itu agar aktivitas masyarakat kembali bisa berjalan normal.

Bocah Hendak ke Sekolah Naik Gabus Styrofoam Seberangi Sungai

Sebelumnya video seorang anak  sekolah nekat seberangi sungai menggunakan gabus styrofoam agar bisa ke sekolah di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, juga sempat viral

Bocah SD yang masih mengenakan seragam sekolah tersebut tampak duduk di atas gabus styrofoam dan mendayungnya menggunakan tangan.

Video bocah SD ke sekolah naik styrofoam menyeberang sungai untuk pergi ke sekolah viral di media soail.

Dalam video sekitar 1 menit yang beredar luas di media sosial, tampak dua anak laki-laki memakai baju pramuka (Sekolah Dasar) mendayung styrofoam di tengah arus sungai yang mengalir cukup deras.

Aksi bocah yang mengenakan seragam pramuka itu terjadi di Desa Kuala Dua Belas, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Kades Kuala Dua Belas, Hartoni, mengatakan styrofoam yang digunakan siswa untuk menyebarang itu umumnya digunakan untuk membawa hasil tangkapan laut yang dibekukan seperti udang dan ikan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved