Berita Terkini Nasional

Begal Menyamar Jadi Polisi Berkeliaran di Duren Sawit, Korban Disetrum dan Disandera

Seorang pengendara sepeda motor di Jakarta dicegat lima pria yang mengaku sebagai anggota polisi di sekitaran Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit

TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
ILUSTRASI - Suasana Banjir Kanal Timur Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (28/6/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pengendara sepeda motor di Jakarta dicegat lima pria yang mengaku sebagai anggota polisi. Pengendara bernama Aulia Rafiqi (23) disiksa pria yang mengaku polisi di sekitaran Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pelaku awalnya dipepet tiga pengendara hingga motornya ditendang. Ketika jatuh dari motor, para pelaku langsung menyetrum korban.

"Ketika saya dalam perjalanan itu tiba-tiba dipepet sama tiga motor di sekitar BKT. Motor saya ditendang dan ketika jatuh satu pelaku langsung menyetrum (menggunakan alat setrum)," kata Rafiqi di Jakarta Timur, Rabu (6/10/2021).

Para pelaku menuduh Rafiqi sebagai pengendar narkoba. Komplotan yang mengaku sebagai oknum polisi ini kemudian meminta tebusan kepada saudara Rafiqi untuk segera mengirim uang Rp 5 juta agar korban bisa dibebaskan.

Geromblan yang belakangan diketahui sebagai begal ini juga merampas dompet dan HP korban.

Baca juga: Takut Ketahuan Selingkuh, Wanita di Palembang Pura-pura Jadi Korban Begal ke Polisi

Baca juga: Pedagang Nekat Lawan Begal, Cegat Pakai Sepeda Pelaku Berakhir Babak Belur

Setelah tubuhnya mati rasa akibat efek alat setrum mini berbentuk kotak, seorang pelaku menodongkan celurit kepada Rafiqi hingga tidak bisa berkutik.

Aksi begal terjadi pada Rabu (6/10/2021) sekira pukul 01.00 WIB, saat Rafiqi hendak pulang ke Bekasi dari Jakarta Utara.

"Dia (pelaku) minta uang tebusan Rp 5 juta ke saudara saya. Mengaku ke saudara saya kalau dia dari Polsek Kemang Bekasi. Habis itu saya dibawa muter-muter naik motor saya. Saya diapit di tengah, jadi seperti boncengan," ujarnya.

Begal Modus Mengaku Anggota Polisi Sandera Korban Selama 4 Jam

Rafiqi menduga pelaku membawanya berkeliling karena menunggu kerabatnya mentransfer uang tebusan sambil menghubungi kerabatnya yang lain dan tetap meminta uang tebusan.

Sekitar empat jam komplotan pelaku membawanya berkeliling hingga akhirnya Rafiqi 'dibuang' di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit.

"Pas diturunkan itu sekira pukul 04.15 WIB. Di lokasi saya sempat dipukulin lalu disetrum juga, sampai berkali-kali. Jadi kalau mereka bertanya lalu saya jawaban saya menurut mereka enggak sesuai saya disetrum," tuturnya.

Setelah menganiaya Rafiqi, para pelaku yang mengaku sebagai anggota Polri bertugas di Polsek wilayah Bekasi itu melarikan diri membawa sepeda motor dikemudikan korban.

Akibat jadi korban begal Rafiqi mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta, dia pun sudah melaporkan kasus pencurian disertai kekerasan terhadapnya ke Satreskrim Polrestro Jakarta Timur.

"Pas kejadian itu pelaku enggak pakai atribut polisi, hanya mengaku saja. Saya bisa pulang ke Bekasi setelah jalan kaki dan mencari tebengan pengendara lewat. Barang diambil handphone dua, motor, sama dompet," lanjut Rafiqi.

Komplotan Begal Modus Mengaku Anggota Polisi Masih Muda

Aulia Rafiqi masih ingat betul kejadian yang menimpanya, dibegal oleh komplotan yang mengaku anggota polisi hingga dia disandera dan diminta uang tebusan.

Menurut Rafiqi, dilihat dari perawakannya, lima pelaku yang menuduhnya sebagai penyalahguna narkoba dan meminta uang tebusan masih muda.

Rafiqi menduga mayoritas pelaku yang merampas motor, handphone, dan dompet miliknya saat dalam perjalanan ke Bekasi pada Rabu (6/10/2021) sekira pukul 01.00 WIB berusia di bawah 20 tahun.

"Mungkin sekitar 18 tahun semua, karena saya lihat wajahnya masih muda semua. Ada satu yang paling tua, tapi itu pun perkiraan saya maksimal usianya 25 tahun," kata Rafiqi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (6/10/2021).

Meski masih remaja tanggung, Rafiqi yang merugi sekitar Rp 10 juta akibat dibegal tidak bisa melawan karena disetrum menggunakan alat setrum, dipukuli, dan ditodong celurit.

Rafiqi mengalami luka pukul di bagian tengkuk, dan setrum di lebih dari lima kali di bagian pinggang sehingga sekujur tubuh mati rasa dan tidak mampu melawan para pelaku saat dibegal.

"Jadi satu pelaku bawa celurit, satu bawa alat setrum. Mereka modus polisinya dengan menelepon saudara saya, bilang saya kena kasus narkoba dan minta tebusan Rp 5 juta biar saya lepas," ujarnya.

Tidak hanya dianiaya, Rafiqi juga sempat disandera dibawa berkeliling di wilayah Duren Sawit selama empat jam lalu akhirnya 'dibuang' di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) Kelurahan Pondok Kopi.

Rafiqi sudah melaporkan kasus pencurian disertai kekerasan terhadapnya ke Polrestro Jakarta Timur agar lima pelaku yang mengaku sebagai anggota Polsek di wilayah Bekasi dapat ditangkap.

"Satu pelaku itu rambutnya diwarnain begitu. Mereka naik tiga motor, motornya itu semua yang knalpot berisik begitu," tuturnya.

Korban Begal Sempat Ditolak saat Melapor Polisi karena Tak Bawa BPKB Sepeda Motor

Erwin Tambunan (62) sempat kesal dengan penyidik Polres Metro Jakarta Timur karena menolak laporan keponakannya yang jadi korban begal di BKT Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ia mendatangi Polres Metro Jakarta Timur bersama Keponakannya bernama Aulia Rafiqi pada Rabu (6/10/2021) sore.

Alasan penyidik Polres Metro Jakarta Timur menolak lantaran korban tidak membawa surat kendaraan bermotor yaitu BPKB.

Erwin mengaku sempat berdebat dengan penyidik, agar lebih dahulu menerima laporan keponakannya karena memang menjadi korban begal.

"Sempat saya mau pulang, terus saya coba telepon Kasat Reskrimnya Kompol Indra Tarigan, terus sama pak Kasatnya disuruh balik lagi agar membuat laporan," kata dia.

Erwin mengaku, dirinya tidak mengetahui adanya syarat membawa BPKB saat membuat laporan polisi. Karena BPKB sepeda motor keponakannya berada di rumahnya kawasan Bogor, Jawa Barat.

Sehingga tidak memungkinkan keponakannya pulang dahulu ke Bogor.

"Lehernya dipukuli beberapa kali dan disetrum, di pipinya ada memar sedikit, jadi dia masih lemas enggak mungkin ke Bogor," ucapnya.

Setelah diminta kembali Polres Metro Jakarta Timur oleh Kompol Indra Tarigan, penyidik akhirnya menerima laporan keponakan Erwin dan langsung di BAP.

Erwin mengapresiasi Kompol Indra Tarigan yang sudah bersikap bijak lantaran BPKB bisa diantar keesokan hari.

"Kan besok saya bisa datang lagi ke sini, buat ngantar BPKB, orang tua dia lagi dalam perjalanan ke Bekasi," ujarnya.

Kronologi

Aulia Rafiqi (23) menjadi korban perampokan saat melintas di Banjir Kanal Timur, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (6/10/2021) dini hari.

Ia sempat disandera oleh para pelaku berjumlah lima orang mengendarai tiga sepeda motor.

Selain disandera, Aulia sempat dianiaya, diancam pakai celurit dan disetrum pakai alat.

Aulia mengatakan, uang sebesar Rp 1,5 juta, dua unit Hp dan satu unit sepeda motor dibawa kabur para pelaku.

"Jadi awalnya itu saya mau pulang dari rumah sepupu di Tanjung Priuk, Jakarta Utara, memang sudah dini hari pas jalan itu," ujar dia saat ditemui di Polres Metro Jakarta Timur.

Dalam perjalanan pulang ke kawasan Bekasi, Aulia menggunakan maps karena ia tidak tahu jalan.

Sebab, Aulia merupakan warga asli Bogor, Jawa Barat dan baru beberapa bulan tinggal bersama kakaknya di Bekasi.

Sesampainya di lokasi, ia dipepet tiga sepeda motor dengan total pelaku sebanyak lima orang.

Aulia sempat tancap gas berusaha untuk kabur. Tapi motornya Honda Vario ditendang oleh pelaku.

"Saya jatuh ke samping, terus pas mau bangun disetrum sama pelaku pakai alat kotak gitu, saya langsung teriak dan ditodong celurit," tuturnya.

Aulia akhirnya diboncengi para pelaku dan dibawa berputar di kawasan BKT.

Sesampai di lokasi sepi, ia dipukuli para pelaku dan terus disetrum di bagian pinggang dan leher.

Para pelaku sempat mengaku sebagai anggota polisi dan menuduh Aulia sebagai pengedar narkoba.

Sepupunya bernama Diah di Tanjung Priuk sempat ditelepon oleh para pelaku untuk menyiapkan uang tebusan.

"Suruh siapin uang tebusan atas kasus narkoba, mereka minta Rp 5 juta," ucapnya.

Hingga menjelang pagi, usaha pelaku memeras tidak kunjung membuahkan hasil. Akhirnya para pelaku mengambil sepeda motor, dua unit Hp dan uang Rp, 1,5 juta milik Aulia.

Aulia ditinggalkan seorang diri dan dia meminta tolong kepada pengendara lain yang melintas untuk nebeng sampai ke Bantar Gebang.

Dari Bantar Gebang ke rumahnya di kawasan Mustika Jaya, ia berjalan kaki. "Sampai rumah saya sudah lemas dan baru laporan sore di antar sama paman saya," katanya.

Laporannya sudah diterima Polres Metro Jakarta Timur dan kasus ini masih dalam penyelidikan. 

Artikel ini telah tayang di  jabar.tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved