Berita Terkini Nasional

Akhiri Hidup di Bogor, Pria Asal Lampung Tinggalkan Surat yang Menyentuh ke Ibunya

Jenazah AR (23) pemuda asal Lampung tang akhiri hidup di Bogor sudah dimakamkan, korban meninggalkan surat yang menyentuh ke ibunya.

Editor: Hanif Mustafa
Istimewa
Jenazah AR (23) pemuda asal Lampung tang akhiri hidup di Bogor sudah dimakamkan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jenazah AR (23) pemuda asal Desa Tanjung Agung, Kecamatan Pugung, Tanggamus yang nekat akhiri hidupnya di Bogor akhirnya dimakamkan.

Pemakaman korban meninggalkan duka yang mendalam pasalnya korban sempat menulis sepucuk surat yang sangat menyentuh ke ibunya.

Jenzah korban AR dimakamkan di TPU Dusun Kepayang Tanggamus.

AR diketahui mengakhiri hidupnya di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/10/2021) sore.

Kepala Desa Tanjung Agung Rahmat Ramadhan mengatakan, jenazah AR telah sampai di rumah duka, Minggu (10/10/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Baca juga: Anggota Satpol PP Mesuji Lampung Akhiri Hidup, Ini Hasil Identifikasi Jenazah 

"Setelah sampai di rumah duka langsung kita makamkan di TPU Dusun Kepayang," kata Rahmat.

Jenazah dibawa ke Lampung dengan menggunakan mobil ambulans APV nomor polisi F 9901 FB milik Rumah Sakit Paru Dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua, Bogor. 

“Keluarga besar langsung mengantarkan ke pemakaman,” tuturnya. 

"Saya sebagai pamong turut prihatin atas musibah ini. Kami berharap keluarga tabah dan sabar," imbuhnya.

Dipulangkan

Seorang pemuda asal Lampung akhiri hidup di Bogor, sempat tulis surat untuk ibu yang ada di Tanggamus, isinya mengharukan.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kasus Anggota Satpol PP Mesuji Lampung Akhiri Hidup

Diketahui, seorang pemuda inisial AS (23) warga Tanggamus, Lampung, ditemukan tewas di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa AS ditemukan tewas tersebut terjadi pada Sabtu 9 Oktober 2021 sore.

Saat ini, jenazah AS sudah dipulangkan dan dimakamkan di kampungnya, Tanjung Agung, Tanggamus, Lampung.

Kepala Desa Tanjung Agung Rahmat Ramadhan mengatakan, jenazah AS tiba di rumah duka pada Minggu (10/10/2021) sekira pukul 11.00 WIB. 

"Sesampai di rumah duka langsung kami makamkan di TPU setempat," kata Rahmat, Minggu.

Jenazah dibawa ke Lampung dengan menggunakan mobil ambulans APV nomor polisi F 9901 FB.

Mobil ambulans tersebut milik Rumah Sakit Paru Dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua, Bogor.

“Keluarga besar langsung mengantarkan ke pemakaman,” tuturnya. 

"Saya sebagai pamong turut prihatin atas musibah ini. Kami berharap keluarga tabah dan sabar," imbuhnya.

Akhiri Hidup di Kebun

AR (23), pemuda asal Tanggamus, Lampung, nekat mengakhiri hidupnya di tengah kebun Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Ia ditemukan meninggal dunia dengan seutas tali di lehernya di Kampung Citeko, RT 01/09, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Dari informasi yang diterima Tribunlampung.co.id, pada jasad korban ditemukan KTP dan foto korban. 

Ditemukan pula sepeda motor milik korban dan secarik kertas putih.

Surat itu berisi pesan yang sangat menyentuh.

"Untuk emak sayang sampai kapanpun AR sayang emak AR pergi dulu yamak, emak baik2," begitu kalimat yang tertulis pada kertas tersebut.

Kabar tersebut diinformasikan pertama kali oleh Muhammad Pramudya. 

"Siapa tau ada yang deket sama daerah tersebut. Ada orang Lampung bunuh diri, bujangan, di Cisarua, Bogor," tulis Pramudya.

Terpisah, Kepala Desa Tanjung Agung Rahmat Ramadhan membenarkan AR yang meninggal di Cisarua merupakan warganya.

"Benar, itu warga saya yang merantau ke Cisarua, Bogor. Tiga tahun lalu dia pergi kerja ke Bogor untuk mengurus kebun," kata Rahmat, Minggu (10/10/2021).

Di sana, korban juga diminta menjadi sopir pribadi. 

"Sudah tiga tahun tak pulang. Kami kaget mendengar kabar tersebut. Semalam itu saya utus warga saya yang merantau di sana, namanya Pak Syahrul Hadi, untuk memastikan kalau itu AR," beber Rahmat.

Dari hasil pengecekan, ternyata korban adalah warganya. 

"Hasil dari penyidikan semalam, korban mengakhiri dirinya sendiri dan tidak ada motif lain," tuturnya.

Surat itu juga dipastikan ditulis sendiri oleh korban.

Itu setelah dicek isi surat dengan tulisan tangan korban saat duduk di bangku sekolah. 

"Jadi AR ini anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah dan ibunya telah cerai," kata Rahmat.

Dikamar Kos

Cerita mengakhiri hidup ternyata juga pernah dialami oleh anggota Satpol-PP Kabupaten Mesuji.

Anggota Satpol-PP Kabupaten Mesuji akhiri hidupnya di sebuah kamar Indekos yang berada di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji.

Anggota Satpol-PP tersebut bernama Asfai (31) warga Lampung Tengah.

Mona (31) tetangga korban mengatakan ia mengetahui korban mengakhiri nyawanya usai ditelepon tetangga kosan yang bernama Mustika.

"Jadi saya ditelepon Mustika buat minta tolong ngabarin ke korban. Katanya ada acara penting keluarga, mangkanya saya suruh ngasih tau ke korban," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, pada Jumat (1/10/2021) pagi, tepatnya pukul 07.30 WIB ia mengajak temannya untuk mengecek kamar indekos.

"Karena ngga dijawab dan saya posisinya wanita sendiriankan, jadinya ngajak teman untuk ngecek kamarnya," ungkapnya.

Selain itu, Ahmad (27) teman dari Mona mengungkapkan bahwa sebelumnya ia ingin mendobrak pintu kosan, tetapi pintu tidak terkunci.

"Saat itu saya diminta tolong Mona ya, katanya dipanggil-panggil ngga nanggepin jadi saya dateng niatnya mau dobrak, ehh pintunya ngga kekunci," jelasnya.

Saat itu, Ahmad melihat korban mengakhiri nyawanya menggunakan tali tambang di tralis kamar Indekos.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra / M Rangga Yusuf )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved